Indonesia Masuk Kategori A1 High Risk WHO, Hoax
Di media sosial dan pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp beredar mengenai status COVID-19 di Indonesia yang masuk kategori A1 high risk (berisiko tinggi) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam pesan tersebut Indonesia disebutkan masuk kategori yang sama dengan negara-negara seperti India, Pakistan, Brasil, serta Filipina.
Menanggapi kabar ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks. Dalam keterangan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI yang dirilis pada Minggu 27 Juni 21 mengatakan bahwa WHO tidak pernah membuat klasifikasi untuk suatu negara.
"Kami sudah memverifikasi informasi tersebut kepada WHO dan mendapatkan keterangan bahwa WHO tidak pernah membuat klasifikasi negara dengan predikat A1 dan kode lainnya," ujar, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi
"Situasi masing-masing negara dilaporkan dalam laporan situasional yang diterbitkan WHO setiap minggu dan dapat diakses publik," lanjutnya.
Nadia menambahkan bahwa secara umum, sejak 11 Maret 2020, kondisi pandemi diumumkan oleh WHO sebagai pernyataan bahwa seluruh dunia berkategori risiko tinggi (high risk) penyebaran COVID-19.
"Terkait aturan tentang travel ban penumpang asal negara tertentu biasanya dipraktikkan Health Quarantine atau Kantor Kesehatan Pelabuhan atau pemerintah negara tujuan," ujarnya.
"Dan ini sudah merupakan praktik umum dalam International Health Regulations sejak 2005. Jadi, keputusan itu adalah hak masing-masing negara sama seperti saat ini tidak menerima WNA dari India, Pakistan, bahkan kemarin sempat juga dari Inggris".
Bersamaan dengan keterangan tersebut, Kemenkes RI turut mencantumkan pesan hoaks yang dimaksud di antaranya berisi:
BERITA TERBARU!
Secara resmi, hari ini WHO telah mendeklarasikan Indonesia sebagai negara A1 High Risk. sekarang termasuk dalam kategori yang sama dengan India, Pakistan, Brasil, Filipina, dan sejumlah negara Afrika.
Artinya, negara lain berhak menolak dan melarang siapa pun yang berasal dari Indonesia (dan negara-negara lain yang terdaftar di A1) memasuki wilayahnya.
Advertisement