Indonesia Juara Piala Suhandinata, Djarum Foundation Gelontor Bonus Rp457 Juta
Bakti Olahraga Djarum Foundation memberikan bonus sebesar Rp457.500.000 kepada Tim Indonesia yang berhasil menjuarai ajang World Junior Championship (WJC) 2024 Piala Suhandinata di China.
Penyerahan ini secara simbolis diserahkan oleh Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, kepada perwakilan atlet dan pelatih di Surabaya, Senin 28 Oktober 2024.
Yoppy mengatakan bonus ini sengaja diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia.
“Apresiasi ini penting sekali agar memicu semangat atlet-atlet di bawahnya untuk bisa mempertahankan piala ini di tahun-tahun berikutnya,” kata Yoppy.
Tak hanya itu, Yoppy mengatakan, bahwa PB Djarum selalu konsisten melakukan pembinaan bulutangkis dengan harapan agar dapat selalu bermunculan atlet-atlet terbaik yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
“PB Djarum merupakan anak PBSI. Kami sadar sehingga kami mengutamakan kaderisasi setiap tahun agar atlet-atlet potensial bermunculan. Kami pun selalu ikut ke semua turnamen yang ada sesuai umur dan kelasnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya pun terus konsistem menggelar turnamen untuk mengasah kemampuan atlet-atlet muda yang ada.
Sementara itu, Mutiara Ayu Puspitasari selaku Kapten Tim Indonesia menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Djarum Foundation terhadap jerih payah para atlet selama ini.
Ia mengaku, memang dalam menghadapi turnamen ini tidak mudah. Apalagi, China sebagai juara bertahan tampil sebagai tuan rumah.
“Sebagai kapten saya lebih kepada menjaga kebersamaan, kekompakan, dan keterbukaan agar selalu ada. Kalau ada kendala sesuatu harapannya mereka bisa terbuka,” ungkap Mutiara.
Pemain tunggal putri itu mengatakan, bahwa saling mendukung menjadi kunci tim bisa meraih gelar juara. Apalagi, lawan di final adalah China sang juara bertahan.
Selain itu, ia mengaku, bahwa sejak awal dalam latihan tim pelatih merubah pola latihan menyesuaikan pola poin dalam turnamen. Di mana, pada turnamen ini menggunakan poin relay artinya yang menyentuh poin 110 lebih dulu yang menjadi pemenang.
“Persiapannya baru latihannya dibuat beregu, kemudian banyak game pendek, sistem latihan berubah awalnya endurance cuma karena kepentingan beregu jadinya dalam seminggu ada tambahan kecepatan dan power. Game pendek ini juga pressurenya dari awal, jadi sudah terbiasa dalam latihan,” ujarnya.
Lebih dari itu, ia mengatakan, semua tak lepas pula dari semangat dan motivasi para atlet untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.