Indonesia-Jepang Tandatangani Kerja Sama Pengadaan dan Pengembangan Benih Strawberry Bebas Virus
Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani dokumen kerja sama SDGs Business Verification Survey with The Private Sector for Developing and Using Virus-Free Seedling Toward to Revitalization of Agriculture Sector in Indonesia untuk pengadaan dan pengembangan benih strawberry bebas virus.
Acara penandatanganan ini berlangsung secara hybrid antara Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian pertanian dengan JICA Kyushu pada Senin 16 Desember 2024.
Kegiatan dihadiri oleh Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Muhammad Taufiq Ratule (secara daring), Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Sunan Jaya Rustam, Atase Pertanian Muhammad Muharram Hidayat, dan Direktur sekaligus Ketua Kinouchi-Farm Co., Ltd Prof. Hitoshi Kinouchi.
“Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.
"Penandatanganan dokumen kerja sama ini adalah bukti nyata kemitraan strategis Indonesia dan Jepang dalam mendukung sektor pertanian yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya global mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),” demikian dikatakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dalam sambutan yang dibacakan oleh Sunan Jaya Rustam.
Sementara itu. Direktur Jenderal Hortikultura, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, yang menyampaikan sambutannya dari Jakarta mengatakan, “Kerja sama ini menandai era baru bagi sektor hortikultura Indonesia dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Terima kasih kepada Duta Besar RI yang telah memberikan dukungan penuh, menunjukkan kuatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.”
Selanjutnya, Taufiek Ratulie menegaskan bahwa sektor pertanian adalah sektor utama di Indonesia. Berbagai tantangan, seperti penyakit tanaman dan kebutuhan akan benih unggul terus dihadapi oleh Indonesia. Kolaborasi Indonesia-Jepang ini merupakan langkah konkret untuk menjawab tantangan tersebut dengan dukungan teknologi Jepang yang canggih. Indonesia meyakini penandatanganan ini akan menjadi tolak ukur pertanian berkelanjutan di Indonesia di masa mendatang
Menanggapi hal tersebut, Prof. Hitoshi Kinouchi menyampaikan rasa syukur atas kesepakatan yang telah lama dinantikan ini.
“Proyek ini telah melalui studi kelayakan sejak 2019. Dengan penandatanganan kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi petani strawberry di Indonesia, tetapi juga bagi pengembangan teknologi pertanian secara global,” ujar Prof. Kinouchi.
Proyek SDGs Business Verification Survey untuk pengadaan dan pengembangan benih strawberry bebas virus ini difokuskan pada produksi benih strawberry bebas virus dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dari Jepang.
Dengan implementasi program ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil panen strawberry di wilayah Garut, Jawa Barat dan Buleleng, Bali serta memberikan manfaat ekonomi langsung bagi petani dan masyarakat. Di masa yang akan datang, produksi tersebut diharapkan dapat menembus pasar ekspor termasuk ke Jepang.