Indonesia Jadi Tuan Rumah Hari Kebebasan Pers Dunia
Jakarta: Indonesia akan menjadi tuan rumah pada peringatan Hari Kebebasan Pers Dunia atau World Press Freedom Day (WPFD) 2017. Hari Kebebasan Pers Dunia tahun ini mengambil tema “ Critical Minds for Critical Times” atau Pikiran kritis pada waktu yang kritis.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan tema tersebut sengaja dipilih, karena kekerasan terhadap wartawan, terutama di Timur Tengah dan Amerika Latin, menjadi sorotan dunia. Melalui momentum Hari Kebebasan Pers Dunia, Yosep berharap kedepan tidak ada lagi kekerasan terhadap wartawan.
“Kita tahu bahwa kekerasan terhadap wartawan di dunia sedang terjadi dimana-mana, terutama di Timur Tengah dan Amerika Latin dan ini menjadi perhatian dunia, solidaritas dunia. Kita mencegah jangan ada kekerasan pada wartawan.”
“Tapi di luar itu adalah munculnya hoax. Itu juga menjadi perhatian dunia. Kita ingin mendorong supaya pada momen World Press Freedom Day ini, kita memikirkan tentang peran penting jurnalisme ini untuk mengabdi kepada kepentingan publik,” ungkap Yosep kepada wartawan, Minggu (23/4).
Ia menyatakan, sejumlah persiapan sedang dilakukan memperingati hari kekebasan pers dunia, 2-4 Mei mendatang di Ibukota. Persiapan tersebut diantaranya berkaitan dengan sistem pengamanan, karena WPFD akan dihadiri sekitar 1.300 jurnalis dari industri pers di dunia.
Yosep menegaskan, tahun ini Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pelaksana World Press Freedom Day oleh UNESCO, karena dinilai sebagai salah satu negara yang berhasil membangun kebebasan pers. Pada puncak acara hari kebebasan pers dunia 3 Mei, rencananya juga akan dilakukan deklarasi kebebasan pers dunia dan pemberian penghargaan untuk menghormati pahlawan pers dunia. (kik)