Indonesia Jadi Sasaran Peredaran Narkoba di Asia Tenggara
Medan: Pemakai narkoba di Indonesia sudah tingkat membahayakan. Apalagi negara ini dijadikan sasaran utama pemasaran narkoba di wilayah Asia Tenggara.
Hal tersebut dinyatakan oleh Sekjen DPP Gerakan Anti Narkoba (GAN) Indonesia Zulakarnain Nasution, Selasa (28/3). ''Permintaan narkoba cukup tinggi dan juga paling mudah memasukkan barang haram tersebut ke Indonesia, hanya melalui pelabuhan tikus atau pelabuhan yang tidak resmi," terangnya di Medan.
Indonesia dianggap sebagai pasar terbaik peredaran narkoba. Padahal, sebenarnya memalukan bagi Indonesia, karena dikenal sebagai pusat bisnis narkoba di Asia Tenggara.
"Jadi, Indonesia selama ini tempat yang sangat strategis bagi peredaran narkoba oleh sindikat internasional dari berbagai negara di dunia," paparnya.
Zulkarnain menilai, hukum di Indonesia yang masih lemah dan perlu dikaji ulang, serta aparat keamanannya masih mau terpengaruh penangkapan narkoba tersebut. Kesadaran masyarakat melaporkan peredaran narkoba pun masih kurang, juga sikap aparat keamanan terhadap laporan yang diberikan masyarakat lama untuk ditindaklanjuti.
"Ini perlu dilakukan evaluasi dan mendapat perhatian oleh pemerintah, kalau tidak ingin Indonesia tetap menjadi negara yang dijadikan ajang bisnis narkoba," ucapnya.
Ia menjelaskan, jika peredaran narkoba di Indonesia tidak secepatnya dieliminir, maka dikhawatirkan para pelajar, remaja, dan generasi muda semakin banyak yang rusak akibat menggunakan narkoba.
Peran pemerintah seharusnya semakin memperketat masuknya narkoba dari berbagai negara, demi menyelamatkan bangsa dan negara, serta rakyat Indonesia. Polri, BNN, TNI dan aparat keamanan harusnya dapat lebih tegas lagi terhadap penyelundupan narkoba dari luar negeri.
"Para pengedar, penyeludup, dan bandar narkoba yang tertangkap aparat keamanan, agar dihukum mati sehingga dapat membuat efek jera," terang DPP GAN itu. (lot)