Indonesia Jadi Contoh Perdamaian Dunia, Kata Habib Luthfi
Tokoh kaum sufi Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia menjadi contoh bagi perdamaian dunia. Corak keberislaman masyarakat Muslim Indonesia mengedepankan prinsip-prinsip moderatisme dan inklusivisme.
"Masyarakat Muslim Indonesia mampu memberikan kontribusi bagi peradaban global. Corak keberagamaan Muslim Indonesia yang moderat (tawasuth) mampu memberikan sumbangsih perdamaian bagi peradaban dunia," tutur Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), yang belum lama ini menghadiri Dzikir Bersama di Istana Jakarta.
Habib Muhammad Luthfi berharap, agar Indonesia bisa jadi matahari yang menyinari dunia, khususnya dalam hal kemakmuran Islam dan perdamaian.
“Semoga Indonesia menjadi matahari untuk umat sedunia dalam percontohan perdamaian yang bisa membawa dan melahirkan generasi sepanjang masa yang tidak terputus,” tuturnya.
Menurut ketua perkumpulan tokoh sufi dunia tersebut, amanat besar sebagai Muslim Indonesia adalah menjaga perdamaian di Indonesia. Bangsa Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia, yakni kontribusi kebudayaan, toleransi, saling tolong menolong hingga kontribusi pemikiran bagi perkembangan intelektual dunia Islam.
“Amanat yang besar khususnya dalam dunia ini, khususnya untuk Indonesia tercinta. Semoga Indonesia menjadi matahari untuk umat sedunia dalam percontohan perdamaian yang bisa membawa satu negara yang melahirkan, menelorkan kepada generasi yang rahmatan lil ‘Alamin sepanjang masa yang tidak pernah putus,” kata Habib Luthfi.
Habib Luthfi bin Yahya memang cukup dikenal masyarakat. Dakwahnya selalu dihadiri publik dan umat Islam secara luas. "Jamaah Abah sangat banyak. Mulai dari balita sampai lansia. Uniknya selama di Mabes Abah, saya tidak pernah mendengar sedikit pun tangisan bayi. Padahal dengan kondisi jamaah yang begitu padat, secara alamiah, seharusnya ada tangisan bayi. Tapi tidak terdengar sama sekali. Aneh. Hal ini, pikir saya, mungkin sebagai tanda kemuliaan beliau, Abah Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya." Demikian kesan Muhammad Kashai Ramdhani Pelupessy, asal Kota Ternate, Maluku Utara. "Ada satu hal yang saya peroleh dari Abah adalah tarekat nasionalisme beliau. Sungguh luar biasa dan menggetarkan. Saya haqqul yakin, pemikiran beliau sudah pasti menerobos sampai ke langit ketujuh dan menukik tajam menyentuh sanubari khalayak insan. "Semua malaikat pasti tahu dan setuju dengan pendapat beliau. Memang di era sekarang ini, apa pun masalahnya, solusinya cuma satu yakni persatuan. Persatuan dapat menjaga keseimbangan kosmos. Bukankah hal ini merupakan perintah Allah melalui rasul-Nya? Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad. Semoga kasih, sayang, dan cinta ini selalu tercurahkan kepada Abah Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya," tutur mahasiswa yang sedang studi S2 Psikologi di Universitas Negeri Yogyakarta.