Indonesia Butuh Satu Tahun Temukan Vaksin Covid-19
Kementerian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan jika pemerintah Indonesia akan mampu memproduksi vaksin covid-19 paling cepat satu tahun. Kondisi ini bila vaksin belum juga ditemukan oleh negara lain di dunia.
"Bagaimana obat dan vaksin? Ini jangka menengah panjang. Untuk vaksin, misalkan kira-kira dibutuhkan paling tidak satu tahun minimal,” terang Menristek BRIN Bambang Brodjonegoro dalam siaran persnya, pada Senin 6 April 2020.
Selain vaksin, Tim Konsorsium covid-19 juga sedang mengembangkan suplemen untuk menjaga imunitas tubuh. Suplemen ini disebutkan terbuat dari berbagai bahan baku di Indonesia.
Kemudian, tim juga mengkaji obat covid-19, salah satunya pil kina yang memiliki kesamaan dengan Klorokuin, obat malaria.
"Mudah-mudahan dengan pengujian ini ada sesuatu barangkali berkontribusi pada pengobatan covid-19,” harapnya.
Sebelumnya, sejumlah ilmuwan mengkalim telah menemukan obat dan vaksin untuk covid-19. Namun penelitian yang dilakukan belum tuntas. Obat covid-19 dengan bahan baku Ivermectin salah satunya ditemukan oleh ilmuwan Australia dan kini sedang dalam tahap menyusun dosis serta meneliti efek sampingnya pada tubuh manusia.
Sedangkan proses pembuatan vaksin salah satunya dibuat oleh akademisi asal Unair. Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Chaerul Anwar Nidom, sedang membuat vaksin covid-19. Kendalanya, hingga sekarang ia belum bisa menemukan covid-19 yang bisa digunakan sebagai antigen.