Indonesia Akan Hadapi 63 Negara dalam Kompetisi WorldSkills 2019
Presiden Joko Widodo, menerima delegasi Indonesia, dan para peserta yang akan mengikuti kompetisi WorldSkills 2019, di Istana Merdeka, Rabu 14 Agustus 2019. Kompetisi keterampilan tingkat dunia, akan digelar di Kazan,63 Rusia, pada 22 hingga 27 Agustus 2019 mendatang.
Kepala Negara mengatakan bahwa dirinya ingin melihat talenta-talenta asal Indonesia dapat bersaing dan menunjukkan kualitasnya di hadapan talenta negara lain yang turut berpartisipasi.
“Kita ingin menunjukkan bahwa talenta-talenta yang kita miliki itu bisa berkompetisi, bisa bersaing, dengan negara-negara lain. Mungkin di urusan IT, agriculture atau manufacturing. Saya kira banyak sekali yang bisa kita tunjukkan,” ujarnya Presiden.
Kompetisi keterampilan tersebut merupakan ajang dua tahunan para profesional atau talenta muda dari berbagai negara dan berbagai macam latar belakang keterampilan vokasional berkumpul dan bersaing untuk unjuk keunggulan. Dalam penyelenggaraannya yang ke-45 ini, sebanyak kurang lebih 1.300 profesional muda dari 63 negara dan wilayah akan bersaing memperebutkan medali dalam 56 bidang keterampilan.
Ajang tersebut juga dapat menjadi sarana pembelajaran bagi para profesional dan talenta muda Indonesia untuk mengetahui praktik terbaik dan pemanfaatan teknologi terkini dalam dunia industri dari berbagai negara. Presiden Joko Widodo meminta para partisipan yang akan berlaga untuk turut mengambil pelajaran dari ajang tersebut.
“Saya minta kita juga belajar dari negara lain, apa sebetulnya ke depan yang dibutuhkan karena dunia sudah berubah seperti ini. Sekarang ini muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang dulunya orang tidak menyangkanya,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menyampaikan dukungan penuh dan optimistis bahwa para talenta dan profesional muda Indonesia akan mampu bersaing dan memiliki keahlian yang tidak kalah dengan SDM dari negara-negara lain.
“Saya sangat mendukung dan optimistis bahwa kita memiliki kesempatan untuk memiliki SDM, memiliki human capital, yang bisa kita banggakan dan berguna bagi negara,” katanya.