Indikator Smart City Index 2023, Infrastruktur dan Teknologi
IMD merilis Smart City Index (SCI) 2023. Jakarta masuk di peringkat 102, Medan 112, dan Makassar peringkat 114. IMD menyusun peringkat kota menggunakan sejumlah indikator, di antaranya struktur dan teknologi di dalam kota.
Dilansir dari laman IMD, struktur merujuk pada infrastruktur yang sudah ada di dalam kota, sedangkan teknologi akan melihat tentang penyediaan serta penggunaan teknologi bagi penduduk kota.
Masing-masing indikator itu kemudian dilihat dari lima sektor, yaitu kesehatan dan keamanan, mobilitas penduduk, aktivitas, peluang atau kesempatan bagi penduduk, juga sektor pemerintahan.
Sektor kesehatan dan keamanan misalnya, akan melihat tentang pelayanan dasar seperti sanitas, layanan daur ulang dan sampah, keamanan publik, layanan medis, juga perumahan. Jakarta yang meraih rangking 102 memiliki skor yang buruk atas kualitas udara.
Kemudian unsur mobilitas, Jakarta dinilai buruk terkait macet namun memiliki nilai tinggi dalam pengadaan transportasi publik.
Terkait aktivitas publik, IMD menilai ketersediaan ruang terbuka hijau dan aktivitas budaya di dalam kota.
Sedangkan terkait unsur kesempatan dalam bekerja dan sekolah, nilai Jakarta melebihi rata-rata terkait ketersediaan lowongan kerja, akses anak atas sekolah, kesempatan belajar sepanjang hayat, kesempatan usaha dan terbukanya lowongan kerja, juga keterbukaan untuk kelompok minoritas.
Sedangkan sarana pemerintah, Jakarta dinilai buruk terkait korupsi. Lima sektor kunci tersebut juga dinilai untuk mengukur skor teknologi di kota Smart City.
Tahun ini, Smart City Index dari IMD memeringkat 141 kota, dengan predikat kota terpintar diarih Zurich, dari Switzerland. Di Indonesia, ada Makassar dan Medan yang masuk dalam peringat MDI. Surabaya, yang digadang-gadang memiliki infrastruktur mencukupi sebagai Smart City, tak masuk dalam indeks tersebut.