Indikasi Kecurangan UNBK SMP, Wali Kota dan Kapolrestabes Surabaya Gelar Rapat Tertutup
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merespon adanya indikasi kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasi Kompetensi (UNBK) salah satu SMP Negeri di Surabaya.
Risma menyayangkan, sebab pelaksaaan UNBK SMP/MTs yang seharusnya dilaksanakan dengan kejujuran, kini dinodai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Selama pelaksanaan UNBK SMP 2018 ini telah ditemukan adanya indikasi kejanggalan salah satu sekolah SMP Negeri Surabaya. Peserta ujian yang seharusnya melaksanakan pada sesi pertama (pagi), namun malah melakukan pada sesi ke tiga (sore).
"Mestinya anak-anak itu mengikuti ujian sesi satu, tapi malah dipindah ke sesi tiga. Dan kami temukan adanya kejanggalan," kata dia, saat menggelar jumpa pers di ruang kerja Balai Kota, Kamis, 26 April 2018.
Kasus ini pertama kali ditemukan oleh pihak Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya yang saat itu sedang memantau jalannya proses UNBK SMP/MTs melalui Pos terpadu. Risma memastikan, temuan ini merujuk pada indikasi kecurangan.
"Kita tidak bisa ngomong itu setingan sejak awal. Dan yang menemukan pertama kali Dispendik Surabaya. Makanya, kita konsultasikan ke pihak kepolisian dulu," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan, pihaknya mengaku menemukan adanya kejanggalan pada pelaksanaan UNBK SMP/MTs salah satu sekolah negeri di Surabaya.
"Kami temukan adanya kejanggalan UNBK. Kemudian kami coba datangi sekolah tersebut untuk mengamankan komputer dan handphone dari teknisi," ujar Ikhsan.
Menurutnya, kecurangan pada pelaksanaan UNBK itu, bukanlah sebuah kebocoran soal. Namun, ada indikasi akses ilegal yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Dirinya juga belum bisa memastikan apakah soal ujian yang diakses secara ilegal itu yang benar diujikan.
"Di sekolah tersebut, terdapat 30-an komputer. Tapi yang diakses oleh teknisi ada 5 komputer. Kemudian soal itu difoto oleh teknisi dan diinfokan oleh pihak ketiga dari luar," katanya.
Sementara itu, Kapolres Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan menambahkan adanya indikasi kecurangan soal tersebut saat ini masih dalam tahap konsultasi. Rencananya, malam ini akan dilakukan pelaporan oleh Dinas Pendidikan.
"Rencanannya akan kita kembangkan. Saat ini masih dalam tahap konsultasi dengan kita," pungkasnya. (frd)