Indikasi Kecurangan Muncul, Tim Gus Ipul-Puti Instruksikan Relawan Waspada
Tim Pemenangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Cawagub Puti Guntur Soekarno menginstruksikan kepada seluruh kader partai pengusung, relawan, dan simpatisan untuk mewaspadai praktik kecurangan yang muncul jelang pelaksanaan Pilgub Jatim 27 Juni 2018.
Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti Hikmah Bafaqih mengatakan, saat ini mulai muncul indikasi kecurangan berupa praktik money politics dengan pemberian uang dan sembako. Laporan itu masuk dari berbagai daerah.
”Maka kami sampaikan ke seluruh relawan untuk waspada dan melaporkan ke polisi terkait indikasi-indikasi kecurangan tersebut. Jangan takut, laporkan saja. Warga Jatim tidak akan mempan diberi iming-iming uang dan sembako,” ujar Hikmah kepada wartawan di Surabaya, Senin (25/6/2018).
Bahkan, sambung Hikmah, ada laporan praktik pembelian blanko C-6 dan sudah disampaikan ke pemilih. Karena itu, para saksi dan seluruh relawan diminta untuk lebih jeli saat masa coblosan 27 Juni. ”Pantau dan awasi jangan sampai ada praktik-praktik penyalahgunaan dokumen kelengkapan pemilih, karena ada info pembelian blanko C-6,” ujarnya.
Formulir C6 adalah surat pemberitahuan kepada pemilih. Blanko itu rentan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang akan melakukan kecurangan.
”Kami sedang memverifikasinya, karena itu termasuk pidana, hukumannya penjara,” kata Hikmah.
Hikmah masih belum mau mengungkap lokasi yang diindikasikan terjadi praktik kecurangan menggunakan formulir C6. ”Intinya, kami akan tegas melawan praktik kecurangan tersebut. Kita buktikan Jawa Timur adalah daerah bermartabat yang berani melawan kecurangan,” ujarnya.
Hikmah meminta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk bekerja lebih serius mengawasi seluruh indikasi kecurangan. “Kalau indikasi-indikasi kecurangan itu tak ditangani serius oleh Panwaslu, masyarakat bisa tidak percaya lagi pada penyelenggaraan Pilkada,” pungkas Hikmah.