India Mulai Vaksinasi, 10 Juta Nakes jadi Prioritas
India mulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada penduduknya, per Sabtu 16 Januari 2021. Sebanyak 10 juta tenaga kesehatan akan menjadi prioritas utama vaksin Covishield dan Covaxin.
Dilansir dari BBC, vaksin akan menyasar total 1,3 miliar penduduk India. Setelah tenaga kesehatan, pemerintah akan memvaksin polisi, tentara, pengawai negeri dan pekerja lain di garda depan. Berikutnya adalah penduduk dengan usia di atas 50 tahun dan di bawah 50 tahun dengan kondisi kesehatan tertentu.
India mengandalkan data pemilihnya untuk menentukan siapa yang layak mendapatkan vaksin, terutama di rentang usia di bawah 50 tahun.
"Kami memulai program vaksinasi terbesar di dunia. Persetujuan atas vaksin ini doberikan setelah para pakar puas dengan hasil keamanannya," kata PM India Narendra Modi, Sabtu 16 Januari 2021.
Pemerintah berencana menuntaskan vaksinasi untuk 300 juta penduduk, pada awal Agustus tahun ini. Vaksinasi dimulai dengan sistem sesuai abjad nama terdepan, dari para tenaga kesehatan. Sehingga, pemilik nama dengan abjad A dipastikan akan mendapatkan vaksin lebih awal.
Sebelumnya diketahui, India memberikan izin pada dua vaksin, yaitu Covishield, nama lokal untuk vaksin yang dikembangkan oleh Oxford dan Aztrazeneca di Inggris, serta Covaxin, buatan lokal yang dikembangkan oleh Bharat Biotech.
Dua vaksin akan diberikan dalam dua dosis berbeda, yang berselang 28 hari dari suntikan pertama. Imunitas akan mulai bekerja setelah dosis pertama diberikan, tetapi efek maksimal akan bekerja 14 hari setelah dosis kedua. India juga melacak status penerima vaksin secara elektronik dan real time.
Berdasarkan data dari Worldometer, India kini memiliki total kasus 10,5 juta, dengan total kematian mencapai 152 ribu. India menjadi negara kedua dengan kasus terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat. (Bbc)