Indekos 3 Lantai di Prapen Dilahap Jago Merah, Nihil Korban Jiwa
Sebuah rumah kos (indekos) 3 lantai di Jalan Panjang Jiwo Gang 4, Prapen, Jemursari, Surabaya, dilahap si jago merah, pada Selasa 17 November 2020 siang. Namun beruntung tak ada korban jiwa, bahkan bangunan pun tak habis dimakan api.
Berdasarkan pantauan di lapangan, api berasal dari lantai 3 kos-kosan yang merupakan tempat jemur pakaian dan kamar asisten rumah tangga (ART). Saksi mata bercerita, muncul asap mengepul dari lantai 3 rumah kost tersebut, yang kemudian dilanjutkan dengan percikan api pada pukul 13.14 WIB. Untungnya api tak membesar dan merambat ke rumah-rumah di sampingnya.
“Ini tadi ada anak-anak lagi main di depan rumah. Terus anak salah satu tetangga teriak ada api gitu. Saya langsung teriak ke tetangga-tetangga. Langsung semua ringkes-ringkes, ini mobil juga langsung di keluarkan daripada merambat. Kurang lebih itu jam 1 siang ya. Lalu saudara saya telepon PMK, setengah 2 kurang sudah sampai sini,” kata Nunuk salah satu saksi mata yang juga tetangga rumah kos itu.
Pernyataan Nunuk juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Dedik Irianto. Tim PMK bergegas mendatangi lokasi begitu ada laporan warga. Dikhawatirkan api cepat membesar dan merambat ke bangunan lain, mengingat kawasan tersebut padat penduduk yang memiliki gang sempit.
Pukul 13.21 tim PMK sudah datang di lokasi kejadian, atau sekitar 7 menit dari laporan warga ke command center. Setelah itu tim PMK langsung melakukan pemadaman dan pendinginan terhadap lokasi kebakaran. Namun untungnya, api pokok sudah padam sehingga memudahkan pendinginan dan pembasahan bangunan yang terbakar.
“Ini kesulitannya hanya akses ya. Kan itu gangnya sempit. Tapi kita itu di PMK selalu berusaha mencari jalan tembusan. Kebetulan ini ada lahan di jalan raya yang dekat dengan titik api. Akhirnya rumah tetangga ini kita buat tumpuan untuk melakukan pembasahan di lokasi yang terbakar,” kata Dedik.
Sementara itu, penyebab kebakaran Dedik belum bisa memberi keterangan lebih lanjut. Namun kemungkinan setelah melakukan pemadaman, Dedik melihat adanya aktivitas penggunaan listrik di lantai 3 yang terbakar tersebut.
Meski begitu, Dedik sangat bersyukur bahwa kebakaran rumah indekos kali ini tak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. “Karena lantai 3, kami juga bawa bronto. Total kami bawa 11 unita ya. Tapi ternyata tidak butuh bronto karena sudah padam api pokoknya. Kemungkinan besar ya karena konsleting. Tapi alhamdulillah tidak ada korban di kejadian ini,” katanya.