Indahnya Sunrise dan Sunset dari Puncak Seruni Point di Bromo
Kalau Anda sudah sering mengunjungi Gunung Bromo dengan Lautan Pasir atau kalderanya, jangan khawatir, masih ada sesuatu yang baru di akhir tahun 2018 ini. Wisatawan Gunung Bromo dimanjakan dengan Puncak Seruni Point yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pertengahan Desember 2018 lalu, proyek senilai sekitar Rp 5 miliar bersumber dari APBN itu diresmikan. Tentu saja puncak dengan 256 tangga dengan berujung di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu menjadi surga bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama Gunung Bromo saat matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset).
Puncak Seruni Point dibangun di dekat bibir Kaldera Bromo tepatnya, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. “Dari ketinggian Puncak Seruni Point, wisatawan bisa memanjakan mata, menikmati panorama Bromo dengan leluasa,” ujar Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.
Sejumlah wisatawan mengaku demi mencapai Puncak Seruni Point, harus ‘berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian’ alias ‘bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’. “Ya bayangkan saja, kaki harus menapaki 256 anak tangga, tentu ngos-ngosan untuk sampai puncak,” ujar Arif, wisatawan dari Surabaya.
Layaknya Tembok China (The Great Wall), 256 anak tangga itu panjangnya sekitar 350 meter. Agar wisatawan tidak kelelahan terbagi atas tujuh bordes atau tempat datar untuk tempat beristirahat sejenak.
Puncak Seruni Point “dipaku” dengan empat pilar Tugu Brawijaya. Di kegelapan malam, menjelang sunrise, lampu-lampu eksotik pada empat pilar itu semakin menambahk keindahan Puncak Seruni Point.
Nah, dari ketinggian di Puncak Seruni Point inilah pandangan mata meluncur jauh. Dari Puncak Seruni Point kita bisa melihat seluruh kawasan Bromo terlihat jelas. Mulai kawah Bromo, Lautan Pasir, hingga permukiman warga Tengger di Desa Ngadisari.
“Selain sunrise dan sunset, ada pemandangan menarik dari ketinggian Puncak Seruni Point yakni, bisa melihat ombak awan yang biasanya muncul di pagi hari,” ujar Iwan, wisatawan dari Sidoarjo.
Berdasarkan letakknya, Puncak Seruni Point merupakan “saudara kembar” Bukit Penanjakan di Kabupaten Pasuruan. Letaknya juga berdekatan, sehingga ada yang menyebut Puncak Seruni Point dengan Penanjakan II.
Selama ini, wisatawan Bromo yang melewati gerbang Kabupaten Probolinggo, demi menyaksikan sunrise dan sunset harus naik jip membelah Laut Pasir dan naik ke Bukit Penanjakan. Dengan adanya Puncak Seruni Point, wisatawan dari arah Probolinggo dengan mudah menyaksikan panorama Bromo dengan lebih mudah. (isa)