Indahnya Pesona Ramadan di Pulau Lombok
Susah rasanya untuk memisahkan Pulau Lombok dengan keindahan pantai dan pemandangan bawah lautnya. Tapi, Ramadan ini Lombok juga memancarkan sisi lain yang tidak kalah indahnya.
Saat ini, ada Pesona Ramadan 2018 yang layak dieksplor di Lombok. Arsitektur masjid misalnya. Hampir seluruh masjid di Lombok, memiliki keindahan tersendiri.
“Di Lombok, nuansa Islami sungguh sangat terasa. Di sepanjang jalan, banyak sekali masjid. Dan sangat mudah ditemukan. Ketika sudah waktu sholat, suara adzan bergemuruh saling bersahutan, seperti mengajak kita untuk meramaikan barisan sholat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Mohammad Faozal, Minggu (20/5).
Deretan masjid indah tersebut, juga bisa menjadi objek foto dan video. Hasilnya pun bisa diikutkan dalam lomba GenPI melalui platform media sosial. Yaitu Instagram, Facebook, Youtube, dan Blog.
Suasana Islaminya juga sangat terasa. Saat Ramadan, masjid-masjid di Lombok serentak melantunkan ayat Alquran. “Masjid akan menjadi pusat kegiatan pemuda. Suasananya riuh rendah saat buka bersama, tarawih pun meriah, dan sebagainya. Kultum yang syarat dengan ilmu hadir di setiap masjid,” terangnya.
Salah satu yang direkomendasikan adalah Masjid Islamic Center. Masijd ini lokasinya di pusat Kota Mataram.
Masjid ini besar dan megah. Lahannya sangat luas. Menurut informasi, masjid ini dibangun di atas tanah dengan luas 7,6 hektare. Salah satu daya tarik dari masjid ini, adalah menara setinggi 99 meter.
“Menara ini tingginya 99 meter, yang artinya melambangkan 99 nama Allah. Dan tidak hanya itu, di sekitarnya terdapat menara-menara yang lebih kecil disekitarnya yang melambangkan rukun Iman,” jelasnya.
Tidak hanya bagian luarnya. Interior Masjid Islamic Center juga sangat megah. Di bagian dalam masjid, terdapat tulisan tulisan arab dengan ukuran besar. Masjid ini terdiri dari 4 lantai dan sangat luas. Daya tampungnya mencapai belasan ribu jamaah.
"Saat malam hari, ada atraksi cahaya lampu mirip masjid-masjid di Timur Tengah," tambahnya.
Ngabuburitnya juga punya warna beda. Yang mencari nuansa antimainstream, silakan kunjungi air terjun indah Benang Kelambu.
Air terjun ini berundak. Pandangan kita dibuat seolah menyaksikan tirai atau kelambu yang turun dari celah-celah tebing.
Selain air terjun, Lombok juga tempat ngabuburit keren lainnya. Yaitu Pantai Senggigi. Lokasinya tak jauh dari pusat kota. Di tempat ini, kita bisa menikmati suara ombak bergulung, angin sepoi-sepoi, dan suara gesekan daun pohon.
Jika sudah waktunya berbuka, kuliner sate cukup direkomendasikan. Menurut Faozal, Lombok memiliki beragam kuliner sate. Misalnya Sate Bulayak, Sate Pusut, dan Sate Rembiga.
“Dari tiga sate tersebut, Rembiga termasuk direkomendasikan untuk menu berbuka puasa. Rembiga adalah sate sapi empuk dengan bumbu meresap. Rasanya manis, cocok dimakan setelah seharian berpuasa. Di Lombok sendiri, Sate Rembiga adalah makanan yang harus dicoba,” katanya.
Menariknya, Lombok juga menawarkan suasana berbeda saat berpuasa. Lokasinya ada di Desa Adat Sasak Ende. “Di sana, kita akan dijelaskan dan diajak berkeliling untuk mengenal lebih dekat masyarakat dan bangunan adat Sasak,” terang Lalu.
Di Desa Adat Sasak Ende, kita bisa belajar membuat tenun. Cara pengoperasian alat tenun pun dipandu. Yang pasti pengalaman Ramadan kita dijamin antimainstream.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, angkat jempol untuk Pesona Ramadan di Lombok. Menurutnya, hal tersebut sangat wajar. Apalagi, destinasi halal di Lombok juga diakui di tingkat dunia. Sejumlah penghargaan menegaskan hal tersebut.
“Lombok adalah peraih penghargaan di ajang World Halal Tourism Awards (WHTA) 2015 dan 2016. Jadi Lombok memang memiliki potensi yang harus terus digali. Yang penasaran, silakan nikmati Pesona Ramadan 2018 di Lombok," tuturnya. (*)