Indahnya Kain Batik Ecoprint, Hasil Memanfaatkan Tumbuhan Alami
Batik biasanya dibuat dengan malam menggunakan canting. Tetapi ada juga batik cap yang menggunakan alat seperti cap. Hampir sama dengan pembuatan batik cap, pembuatan batik ecoprinting memanfaatkan cap alami dari daun-daun dan tanaman yang nantinya ditempelkan pada kain dan di steam hingga bentuknya muncul dan timbul.
Selain ramah lingkungan. Batik hasil ecoprinting ini juga memiliki corak yang tak biasa karena bisa disesuaikan dengan daun atau tanaman kesukaan Anda, dan motifnya sudah pasti unik.
Mengenal Ecoprint
Eco printing adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Ecoprint dibuat dengan cara melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau tubuh tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.
Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Selain sederhana, hasil dari teknik ecoprint ini juga akan menghasilkan kain-kain bermotif berbeda dan unik dibanding motif batik kebanyakan yang biasa dijual di pasaran.
Warna dan motif yang tercetak pada bahan kain secara umum akan memiliki karakteristik eksklusif yakni bergantung dari peletakan tanaman pada kainnya.
Tanda Bahan-bahan yang Bisa Digunakan untuk Ecoprint
Untuk menentukan apakah sebuah tanaman dapat dijadikan pewarna dalam teknik eco printing atau tidak. Anda dapat melakukan pengujian dari segi warna tanaman, aroma, dan kandungan airnya. Berikut tahap-tahapnya:
1. Tanaman yang mengeluarkan aroma tajam juga menjadi salah satu indikasi bahwa tanaman tersebut dapat digunakan sebagai penghasil warna alami.
2. Gosokkan daun menggunakan tangan pada permukaan kain, bila tumbuhan meninggalkan noda. Maka daun tersebut berpotensi untuk dijadikan pewarna alami.
3. Lalu cobalah untuk merendam daun yang akan digunakan ke dalam air panas selama 10 menit. Jika air berubah warna maka tanaman tersebut bisa digunakan untuk menjadi pewarna alami. Contoh daun yang biasa digunakan ialah daun jati, daun eucalyptus, daun stroberi, daun jambu, daun pare, batang pohon nangka, tanaman bougenfile, daun pepaya, daun kelor, dan daun pakis.
Kain yang Digunakan dalam Ecoprint
Untuk membuat eco printing, ada pula macam-macam kain yang dapat digunakan, di antaranya:
1. Kain sari
Kain sari memiliki karakter penenunan yang berbeda sehingga jika diaplikasikan untuk ecoprint akan menambah kesan etnik di dalamnya.
2. Kain paris
Kain paris biasa digunakan menjadi bahan baku pembuatan hijab. Material dalam kain paris tersebut dapat dibedakan menjadi material katun dan rayon. Juga keduanya sangat bagus bila digunakan untuk eco printing.
3. Kain sutra
Kain sutra memiliki serat tekstil yang dapat menghasilkan warna sangat tajam jika dipakai untuk eco printing. Beberapa jenis sutra yang digunakan untuk ecoprint antara lain sutra super 56, sutra 54, sutra kringkel, dan organdi.
4. Kain dobby
Kain dobby ini dapat digunakan untuk membuat eco printing agar motif yang dihasilkan dari proses ecoprint tersebut semakin tampak bagis. Jenis kain dobby yang biasa dipakai biasanya jenis dobby katun, dan kain dobby rayon.
5. Kain mori
Kain mori biasa digunakan untuk pembuatan batik pada umumnya, karena memiliki warna polos dengan ketebalan, kehalusan, serta kerapatan yang sempurna. Ada jenis kain mori yang cocok digunakan untuk eco printing seperti mori batu, mori biru, mori prima, dan mori primisima.
6. Kain blacu
Kain blacu menjadi jenis kain kapas yang aman untuk digunakan sebagai eco printing. Agar proses penyerapan zat warna dalam proses eco printing berhasil dengan sempurna juga menghasilkan motif yang maksimal maka sebaiknya gunakanlah kain blacu tersebut dalam bentuk mentah atau greige.
Teknik dalam Ecoprint
Dalam eco printing juga terdapat teknik-teknik yang dapat dipakai agar menghasilkan motif kain yang menarik, seperti:
a. Teknik pounding
Yakni teknik memukulkan daun atau bunga ke atas kain dengan menggunakan bantuan palu.
- Cara menggunakan teknik pounding:
1. Siapkan kain yang akan diwarnai, kertas untuk alas, palu, tawas serta beberapa bagian tumbuhan yang mengandung pigmen-pigmen pewarna.
2. Bentangkan kertas di atas permukaan lantai untuk melindungi kain agar tidak kotor, kemudian letakkan kain di atasnya.
3. Letakkan bagian tumbuhan yang telah disiapkan di atas kain dan di tata sedemikian rupa supaya menghasilkan motif yang indah. Tutup dengan sisa kain tersebut atau bisa dengan kain lain.
4. Selanjutnya pukul-pukul di bagian kain yang terdapat bunga atau daun supaya mengeluarkan warna secara maksimal.
5. Setelah selesai memukul, biarkan selama 15 menit kemudian kain baru bisa dibuka dan dibersihkan dari daun atau bunga yang menempel. Diamkan kain tersebut selama 2-3 hari supaya warna meresap dengan sempurna.
6. Selanjutnya dibilang pada air yang telah dicampur tawas tanpa perlu diperas langsung dijemur.
7. Setelah kering, kain direndam lagi dengan air tawas selama satu jam agar warna tidak luntur saat dicuci. Sampai di sini produk ecoprint sudah siap digunakan.
b. Teknik steaming
Sebuah teknik yang dilakukan dengan cara menata daun, bunga, atau ranting tanaman pada selembar kain, lalu menggulungnya di sekeliling batang kayu kemudian dikukus.
- Cara menggunakan teknik steaming:
1. Siapkan kain polos yang akan di warnai, kemudian celupkan ke dalam air yang sudah dicampur cuka dengan perbandingan 3:1.
2. Bentangkan kain tersebut ke permukaan yang rata, lalu letakkan beberapa helai daun atau bunga di atas potongan bahan kain tersebut secara acak.
3. Setelah yakin dengan motif yang akan dibuat, kemudian lipat kain menjadi dua bagian sama besar.
4. Tempatkan sepotong pipa kecil di bagian bawah kain kemudian gulung secara perlahan supaya desain yang dibuat tidak rusak. Lilitkan benang atau tali di sepanjang gulungan kain untuk menahan posisinya agar tidak terlepas.
5. Kukus gulungan kain tersebut selama dua jam agar pigmen pada tumbuhan keluar secara sempurna dan menghasilkan warna yang menarik.
6. Angkat kain yang telah dikukus dan lepas ikatan tali atau benang yang terdapat pada kain tersebut. Bahan kain yang telah diwarnai tersebut siap digunakan.
c. Teknik memfermentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara memfermentasi daun atau tanaman yang digunakan untuk mengekstrak pigmen warna yang ada pada tanamannya agar menghasilkan warna yang bagus.
- Cara menggunakan teknik memfermentasi:
1. Kumpulkan daun, bunga atau bagian tumbuhan lainnya yang mengandung pigmen pewarna alami kemudian rendam di air cuka supaya warna dari bagian tumbuhan tersebut bisa terlihat dengan jelas.
2. Setelah direndam beberapa saat, daun atau bunga ditata di atas permukaan kain yang telah dibentangkan di permukaan yang rata kemudian ditutup dan dipukul dengan palu atau benda lainnya.
3. Kemudian lihat hasilnya dan kain ecoprint pun siap digunakan.
Manfaat dari Ecoprint
1. Media yang digunakan dalam proses eco printing tersebut tidak terbatas pada kain saja tetapi segala benda yang mampu menyera warna alami dari dedaunan dan bunga-bunga yang dipakai.
2. Dibandingkan kain polos atau yang bercorak dengan teknik digital printing. Produk kain hasil eco printing jauh lebih ekslkusif hasilnya.
3. Selain desainnya yang eksklusif, produk eco printing juga lebih terkesan bagus dan nampak berkelas.
4. Penggunaan proses eco printing ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk melestarikan lingkungan alam dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil.
5. Eco printing juga dapat menjadi peluang bisnis karena belum banyak orang yang mengenalnya.
6. Inovasi desain di bidang eco printing juga sangat fleksibel, dan yang terpenting Anda bisa meningkatkan kualitas produk dengan mengembangkan tekniknya secara terus menerus.