Indahnya Cappadocia, Viral Gara-gara Serial Layangan Putus
Nama Kota Cappadocia mendadak jadi perbincangan netizen. Ini gara-gara Kota Cappadocia disebut dalam webseries Layangan Putus di WeTV. Dikutip dari dialog Kinan, diperankan oleh Putri Mario, Kenapa harus Cappadocia? It's my dream, Mas. Not her's". Seketika nama Kota Cappadocia mencuat bahkan menjadi bahan parodi para artis hingga netizen +62 di aplikasi TikTok.
Kota Cappadocia ada di negara Turki, tepatnya di Provinsi Nevşehir. Yang menjadi ikonik kota ini adalah wisata balon udara. Lokasi ini menjadi daya pikat para turis. Keluarga besar Anang-Ashanty dan Gen Halilintar juga sempat mengabadikan momen liburan bersama mereka dengan latar belakang balon-balon udara di langit Cappadocia.
Selain balon udara masih banyak fakta menarik di Cappadocia yang tak kalah menarik. Seperti apa sih indahnya kota impian Kinan itu? Berikut ini ulasannya.
Sejarah Kota Cappadocia
Nama Cappadocia berasal dari kata “Katoatuka” dari Persia yang memiliki arti kuda yang indah. Pada masa itu, kuda menjadi hadiah atau upeti yang dipersembahkan kepada raja-raja Asyur dan Persia Kuno. Panak pada masa pemerintahan Persia juga harus dibayarkan dengan kuda. Hingga saat ini, kuda masih sangat dihargai oleh penduduk setempat dan bahkan menjadi salah satu moda transportasi alternatif yang ditawarkan.
Dulunya, pada Zaman Perunggu, Kota Cappadocia dikenal dengan sebutan Hatti dan merupakan daerah kekuasaan Hittite pada masa kekaisaran Hattusa. Pasca jatuhnya kekaisaran Hittite setelah ditaklukkan oleh Raja Lydian pada abad ke-6, Cappadocia beralih ke masa aristokrasi feodal yang mana banyak penduduknya dijadikan budak. Di masa Kekaisaran Persia, Kerajaan Cappadocia sempat merasakan kedamaian saat di bawah kekuasaan Alexander the Great.
Saat ini, Cappadocia berisi beberapa kota, termasuk Nevsehir, Aksaray, Nigde, Kayseri, dan Kersehir. Wilayah Fairy Chimneys dan wisata bersejarah yang banyak dikunjungi turis berada di kawasan yang mencakup Uchisar, Urgup, Avanos, Goreme, Derinkuyu, Kaymakli, dan Ihlara. Erosi membuat lembah-lembah Goreme di Cappadocia terlihat terpahat sempurna.
Dimulai pada abad keempat Masehi, kebudayaan dan perkotaan di bawah tanah dimulai di sini. Letusan gunung berapi dari zaman prasejarah menyelimuti daerah-daerah Cappadocia, dan dengan bantuan angin dan aliran air menyisakan bentuk-bentuk lembah dan perbukitan dengan kerucut ukiran-ukiran indah seperti di negeri dongeng yang membentang setinggi 40 meter mencuat ke atas langit.
Goreme yang menjadi salah satu daerah pariwisata di Cappadocia ini sudah dihuni sejak era Hittite, sekitar tahun 1800-1200 SM, kondisi perang pada saat itu mendesak warga untuk membuat gua-gua dan lorong-lorong persembunyian. Gua-gua dan kota bawah tanah di sini, masih bisa ditemukan dan diekplorasi oleh para wisatawan.
Situs tempat-tempat persembunyian umat Kristiani selama masa awal berkembangnya agama Kristen di Cappadocia banyak juga ditemukan di sini. Kala itu, para umat Kristiani berlindung bersembunyi dari penganiayaan Roma. Banyak lukisan-lukisan bertema Kristiani di gua-gua yang menjadi kapel gereja.
Fakta Mengenai Kota Cappadocia
Penasaran bukan fakta apa saja yang ada di kota Cappadocia, yang mungkin belum diketahui banyak orang, di antaranya:
1. Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO Cappadocia
Beberapa bagian tertentu yang berada di Cappadocia masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985. Di antaranya seperti Goreme Open Air Museum, situs batu Cappadocia dan Aktepe yang berdekatan. Situs-situs tersebut diketahui memiliki nilai seni Bizantium dan juga menjadi tempat tinggal manusia purba pada abad-4.
2. Penduduk Asli Cappadocia
Sejak era paleolitik, wilayah Cappadocia sudah menjadi pemukiman bagi manusia. Wilayah ini disebut sebagai tempat tinggal oleh orang Het antara 2500 SM hingga 2000 SM dan menetap di Cappadocia sekitar 2000 SM. Di waktu yang hampir bersamaan, pos perdagangan juga didirikan oleh orang-orang Asyur. Sejak 1250 SM perubahan telah terjadi di wilayah tersebut seperti mengubah penguasa dari Frigia dan Persia ke Romawi pada 17 M.
Tempat tersebut kini menjadi rumah bagi orang-orang Kristen dan orang-orang yang mengalami penganiayaan agama dan melarikan diri. Cara hidup seperti biara dijalani penduduk selama seribu tahun lamanya.
3. Memiliki Kota Bawah Tanah
Di bawah permukaan cerobong peri terdapat kota yang disebut sebagai kota bawah tanah. Kota bawah tanah tersebut menjadi sebuah pemukiman karena jaringan terowongan yang saling terhubung. Diketahui, kota bawah tanah tersebut menjadi tempat untuk orang-orang kristen berlindung dari Romawi. Kota bawah tanah tersebut juga memiliki sekitar 200 gereja dengan makna sejarahnya yang besar. Karena batu-batunya dapat ditempa, terowongan tersebut juga dapat diukir sehingga banyak kota yang terbuka bagi pengunjung. Bahkan ada juga beberapa gua buatan yang digali dengan kedalaman 8 kaki sebagai tempat persembunyian pada saat periode ketidakstabilan di Turki.
4. Memiliki Museum Terbuka
Cappadocia memiliki museum terbuka yang bernama Göreme. Terdapat beberapa kompleks keagamaan yang terkenal di tempat yang terdaftar di Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 itu. Museum tersebut juga menjadi yang pertama di Turki. Museum ini juga menjadi perhentian pertama bagi para pengunjung yang mendatangi tempat ini.
Museum terbuka yang ada di Turki ini seperti biara yang berdampingan dengan gereja. Arsitektur bangunan-bangunan gereja yang ada di tempat ini terbilang unik karena merupakan pahatan dan lukisan dinding. Diketahui gereaj-gereja yang ada di museum terbuka ini sudah ada sejak abad ke-10, ke-11 dan ke-12.
5. Memiliki Formasi Batuan Ajaib Cappadocia
Formasi batuan ajaib yang ada di Cappadocia terbentuk karena letusan gunung berapi yang kemudian mengganggu lanskap Central Anatolia pada sekitar 60 juta tahun lalu. Batuan ajaib tersebut dikenal dengan nama peri Cappadocia atau Kastil Kapas. Batuan tersebut melunak akibat terpoles secara konstan oleh erosi angin dan air.
Abu tebal yang memadat dan menjadi tufa merupakan awal dari batuan tersebut terbentuk. Disebut seperti peri karena batuan tersebut bentuknya berubah seperti cerobong yang tingginya mencapai 130 kaki. Secara perlahan, pada abad-abad berikutnya batuan-batuan tersebut bentuknya dapat berubah karena terkena kikisan angin dan air.
6. Memiliki Kota Bawah Tanah
Di bawah permukaan cerobong peri terdapat kota yang disebut sebagai kota bawah tanah. Kota bawah tanah tersebut menjadi sebuah pemukiman karena jaringan terowongan yang saling terhubung. Diketahui, kota bawah tanah tersebut menjadi tempat untuk orang-orang kristen berlindung dari Romawi.
Kota bawah tanah tersebut juga memiliki sekitar 200 gereja dengan makna sejarahnya yang besar. Karena batu-batunya dapat ditempa, terowongan tersebut juga dapat diukir sehingga banyak kota yang terbuka bagi pengunjung. Bahkan ada juga beberapa gua buatan yang digali dengan kedalaman 8 kaki sebagai tempat persembunyian pada saat periode ketidakstabilan di Turki.
Kuliner Yang Ada Di Cappadocia
Selain memiliki tempat dan sejarah yang indah, kota Cappadocia juga memiliki kuliner yang wajib dicoba saat berlibur ke sana, berikut deretan kuliner tersebut.
1. Pottery Kebab Turki
Pottery kebab adalah masakan khas Cappadocia. Makanan berkuah ini terbuat dari daging sapi atau kambing, tomat, bawang merah, bawang bombay, kentang, jamur dan beberapa sayuran lainnya. Penyajian kebab pottery ini sangat unik, karena dimasak di oven dan dimasukkan ke dalam pottery atau di dalam tanah liat dengan bagian atas ditutup dengan aluminium foil.
Setelah matang, masakan yang di dalam poterry ini dipecahkan dan dihidangkan dengan nasi atau roti. Rasanya yang gurih dengan rempah-rempah pilihan membuat masakan ini seperti masakan Indonesia. Makanan ini banyak ditemui di beberapa rumah makan di kawasan Avanos, Cappadocia.
2. Kuru Fasulye
Kuru Fasulye adalah makanan yang terbuat dari kacang dan bumbu rempah-rempah pilihan. Makanan ini bisa juga disajikan dengan daging potongan tipis yang disebut dengan pastirma. Penyajiannya dengan nasi atau acar.
Meskipun makanan ini terbuat dari bahan yang sederhana, rasanya sangat lezat ketika masuk ke dalam mulut. Makanan ini dimasak dengan cara dimasukkan di tandor hingga matang atau kurang lebih selama tiga jam.
3. Ayva Dolmasi atau Stuffed Quince
Ayva Dolmasi atau Stuffed Quince adalah makanan lokal Cappadocia yang diisi dengan daging cincang dan dicampur dengan sejenis biji-bijian gandum. Makanan ini dimasak di dalam oven dan disajikan dengan hangat akan lebih sempurna.
4. Kuru Kaymak atau Krim Kental
Kuru Kaymak juga merupakan makanan lokal Cappadocia lainnya. Makanan ini dibuat dengan gumpalan krim yang biasa disajikan dengan madu. Resep makanan ini sudah menjadi turun-menurun dari generasi ke generasi dan memiliki rasa yang sangat lezat. Makanan ini dapat ditemui di Nevsheir dan beberapa bagian timur Anatolia.