Imunisasi Serentak, Mengapa Terjadi KLB Polio di Jawa Timur
Jawa Timur menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Senin 15 Januari 2024 hari ini. Imunisasi mengikuti adanya kejadian luar biasa (KLB) Polio di wilayah Jawa Timur, yang mengakibatkan penderita mengalami lumpuh layu.
Penularan Polio
Polio disebut sebagai penyakit yang sangat menular yang disebabkan virus polio. Penderita polio bisa mengalami kelumpuhan hingga kematian. Dikutip dari laman Kemenkes, polio menular lewat air dan makanan yang terkontaminasi kotoran atau tinja dari orang yang terpapar polio.
Air dan makanan itu masuk ke tubuh melalui mulut dan berkembang biak di dalam sistem pencernaan. Pasien yang terpapar virus, bisa menularkan virus mereka selama 7-10 hari sebelum timbul gejala. Virus yang ada pada tinja bisa bertahan hingga 6 minggu.
Pada tahap awal, penderita akan mengalami sejumlah gejala. Seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, nyeri di tungkai. Gejala biasanya muncul 7-10 hari setelah terinfeksi, namun juga dapat terjadi dalam rentang 4-35 hari.
Jika gejala memberat, bisa menyebabkan kelumpuhan yang bersifat lemas, tidak kaku.
Jadi KLB
Polio bisa menyerang siapa saja, terutama anak di bawah 5 tahun. Mereka yang tidak mendapat imunisasi polio secara lengkap, dan yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk.
Mereka yang terpapar polio berisiko mengalami lumpuh layu hingga kematian. Kemenkes menyebut satu dari 200 anak yang terinfeksi polio, mengalami kelumpuhan permanen. Sebanyak 5 hingga 10 persen mereka yang lumpuh, mengalami kematian lantaran otot pernapasan dilumpuhkan oleh virus.
Indonesia sendiri telah menerima sertifikat eliminasi polio di tahun 2014. Di dunia hanya Pakistan dan Afghanistan yang disebut sebagai negara endemik polio tipe 1.
Namun bukan berarti polio benar-benar hilang dari Indonesia. Kasus di Jawa Timur dan Jawa Tengah, menimpa anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, serta mengalami mal nutrisi.
Kemenkes mencatat ada tiga kasus polio yang ditemukan di Jawa tengah dan Jawa Timur per Desember 2023. Sembilan anak lain positif polio tipe 2, meski tidak mengalami gejala lumpuh layu.
Kemenkes pun menetapkan kejadian luar biasa (KLB) polio. Meski tak banyak dalam jumlah, dunia kini sedang menuju eradikasi polio. Sehingga setiap kasus yang telah diketahui WHO, harus dinyatakan sebagai KLB, untuk segera memutus rantai penularan.
Sub PIN Serentak
Kemenkes pun menggelar Sub PIN Polio, selama dua putaran. Putaran pertama berlangsung pada 15 Januari 2024, di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY. Sasaran imunisasi adalah anak di bawah usia 7 tahun, dengan vaksin tetes.
Putaran kedua imunisasi polio rencananya akan digelar pada 19 Februari 2024 nanti. Targetnya, vaksin bisa menjangkau 95 persen sasaran di setiap wilayah.
Advertisement