Imunisasi di Malang, Kata Siswa Rasanya Seperti Digigit Singa
Pasca heboh carrier difteri di Kota Malang, sejumlah sekolah mengadakan imunisasi untuk para siswanya. Kegiatan ini dibingkai dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Kegiatan ini merupakan instruksi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk mengimunisasi siswa, mulai Taman Kanak-kanak (TK) sampai tingkat Sekolah Dasar (SD). Imunisasi ini sebagai tindakan pencegahan penyakit difteri dan tetanus.
Salah satu sekolah yang sudah melaksanakan imunisasi pada hari ini, Selasa 13 November 2019 adalah SDN Bandungrejosari 3, Kota Malang. Tampak beberapa siswa takut ketika melihat jarum suntik untuk imunisasi difteri dan tetanus. Sebanyak 172 siswa kelas 1,2 dan 5 SDN Bandungrejosari 3 Kota Malang hari ini disuntik petugas Puskesmas Janti.
Ketika anak-anak mulai dibariskan satu persatu untuk menanti giliran disuntik, mimik ngeri terlihat di wajah mereka. Salah satunya adalah siswi kelas 5 SDN Bandungrejosari 3 Kota Malangbernama Yaffa Shakira. Dia mengaku sempat menangis usai disuntik imunisasi.
"Rasanya lebih sakit dari imunisasi waktu kelas 1. Pas masuknya jarum nggak sakit, tapi waktu dicabut sakit banget kayak digigit singa," ungkapnya.
Lain lagi komentar Rafa Maritza. Dia adalah siswa kelas 5 SDN Bandungrejosari 3 Kota Malang. Dia mengatakan sangat ketakutan saat jarum jarum suntik imunisasi mulai ditusukkan di lengannya.
"Ya Allah rasanya kayak dipatuk ular. Sakit banget. Aku nangis tadi kak," terangnya.
Sementara penanggungjawab UKS SDN Bandungrejosari 3, Masnunah, mengatakan hari ini ada satu anak dari kelas 1 SDN Bandungrejosari 3 Kota Malang, yang tidak ikut imunisasi difteri dan tetanus ini.
"Orang tua anak tersebut tidak berkenan. Sehingga pihak orang tua diwajibkan membuat surat keterangan ketidaksediaan. Agar jika sakit, sekolah dan puskesmas telah terbukti mengingatkan," tutupnya.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, kasus wabah difteri yang menyerang ratusan murid dan guru di MIN 1 Malang, mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim). Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso, mengatakan langkah pemberian imunisasi menjadi kunci untuk menangani carrier difteri di Kota Malang.
Maka dari itu, pihaknya berupaya untuk mendorong serta memberikan pemahaman. Khususnya kepada anak-anak dan orangtua di Kota Malang, untuk mengikutsertakan buah hatinya melakukan imunisasi.