Impresif, Camavinga Jadi Rebutan Real Madrid dan PSG
Real Madrid dan PSG bersaing ketat dalam perburuan gelandang muda bertalenta milik Rennes, Eduardo Camavinga.
Dilaporkan Marca, PSG menyatakan minatnya pada pemain yang melakukan debutnya bersama timnas Prancis lawan Kroasia di Liga Bangsa-Bangsa. Ketertarikan PSG pada pemain belia ini bukanlah hal baru, karena PSG sudah cukup lama mengincar pemain berdarah Angola ini.
Keinginan itu semakin kuat setelah pelatih Les Blues Didier Deschamps memasukkan Camavinga dari bangku cadangan menggantikan N’Golo Kante. Pasalnya, pemain berusia 17 tahun itu tampil mengesankan lewat aksi dan umpan-umpannya yang brilian.
Bak dirigen sebuah orkestra, pemain kelahiran 10 November 2002 itu memimpin barisan tengah Prancis dengan piawai. Meski tak mencetak gol bagi juara dunia dua kali itu, aksi-aksi magisnya membuat Deschamps takjub.
Camavinga sendiri masuk dalam jajaran pemain di bawah usia 18 tahun yang melakukan debut bersama Prancis. Dia menjadi orang pertama setelah setelah lebih dari 100 tahun lamanya tim ayam jantan tak menurunkan pemain U-18.
Pemain muda pertama yang pernah melakukan debutnya di usia yang sangat muda adalah Julien Verbrugghe yang melakukannya pada usia 16 tahun 10 bulan di tahun 1906, serta Maurice Gastiger pada usia 17 tahun empat bulan di tahun 1914.
Camavinga sendiri dianggap sebagai permata lapangan hijau yang nyata bagi PSG. Setidaknya, Direktur Olahraga PSG, Leonardo, telah melayangkan pujian kepada pemain ini usai membela Prancis. Begitu juga sang juru taktik PSG, Thomas Tuchel dua hari lalu.
"Tentu saja, dia akan menjadi rekrutan yang bagus. Dia salah satu pemain terbaik di Ligue 1 dan memiliki masa depan cerah. Tapi saya tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang pemain yang bukan milik saya,” kata pelatih asal Jerman tersebut.
"Dia bermain di klub bagus yang akan bermain di Liga Champions. Kami tidak bermain Monopoli; tidak seperti itu. Tapi bukan berarti saya akan mengatakan tidak," ungkap Tuchel mengenai kemungkinan PSG merekrut Camavinga.
Namun, PSG maupun Real Madrid tidak akan merekrut Camavinga di bursa musim panas kali ini lantaran situasi pandemi Covid-19 memaksa semua klub Eropa mengencangkan ikat pinggang. Maklum, Rennes memberikan banderol sebesar 70 juta euro yang sulit dijangkau oleh kedua klub tersebut.
Namun PSG maupun Real Madrid dipercaya akan bergerilya guna membuka jalan untuk tahun depan. Sebab, sang pemain juga menyatakan keinginannya untuk bermain dengan Rennes setahun lagi.
Real Madrid sendiri, selain melalui salah satu pemantau bakat hebat di dunia, Juni Calafat, untuk mendekati Camavinga, mereka juga memanfaatkan Zinedine Zidane untuk mendapatkan tanda tangan sang pemain.
Calafat sudah mengenal baik Camavinga dan keluarganya. Ia juga sudah melakukan pembicaraan dengan mereka tentang kemungkinan kepindahan Camavinga ke Ibu Kota Spanyol sejak lama.
Kendati peluang Madrid mendapatkan sang pemain sangat besar, namun PSG bukanlah tim yang mudah mereka sisihkan. Sebab, PSG dengan kemampuan finansial serta kedekatannya, karena sama-sama bermain di kompetisi kasta tertinggi di Prancis, PSG bisa menjadi batu ganjalan bagi Los Blancos.
Setidaknya, hal itu pernah terjadi pada Madrid dalam perebutan Kylian Mbappe. PSG tampil sebagai pemenang kendati klub tempat Mbappe bernaung saat itu, AS Monako, sudah bersepakat dengan Madrid.
Apalagi, beberapa media di Prancis melaporkan, Mbappe merupakan salah satu personel PSG yang turut membujuk Camavinga agar bersedia berlabuh di klub yang bermarkas di Kota Paris itu.