Imlek, Ini Filosofi Kue Keranjang dari Tok Swie Giok di Sidoarjo
Tahun Baru Imlek yang akan diperingati pada 22 Januari 2023 membawa berkah kebaikan terhadap keluarga Tok Swie Giok. Satu-satunya pembuat kue keranjang tradisional di Sidoarjo yang masih bertahan hingga sekarang.
Pesanan kue keranjang mulai ramai menjelang perayaan tahun baru imlek 2023. Menurut budaya mereka, kue keranjang merupakan hidangan tradisional yang wajib ada ketika sembahyang menyambut Tahun Baru China.
Menurut pengakuan Tok Swie Giok, membuat kue bercita rasa manis ini tidak boleh sembarangan. Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, salah satunya si pembuat harus suci dari haid.
"Membuat kue keranjang harus suci orangnya, tidak boleh dalam keadaan haid atau menstruasi," ucap perempuan berusia 88 tahun ini, Senin, 16 Januari 2023.
Selain suci dari haid, Tok Swie Giok menyebutkan, orang yang baru saja berduka juga tidak boleh membuat kue keranjang. Jika dipaksakan maka hasilnya kue keranjang tidak akan jadi baik.
"Jika sedang berduka, suaminya atau keluarganya meninggal dunia maka harus dua tahun dulu baru boleh membuat kue keranjang lagi, jika maksa membuat hasilnya tidak akan jadi," imbuhnya saat ditemui di rumahnya.
Kue keranjang sendiri sangat sederhana membuatnya. Beras ketan yang sudah dihaluskan menjadi tepung, dicampur dengan air dan gula putih. Kemudian diaduk hingga tercampur rata dan dituang dalam cetakan.
"Setelah itu dikukus selama 4 jam. Harus dipastikan waktunya 4 jam supaya benar-benar tanek. Kue keranjang buatan saya tanpa pengawet sama sekali," kata Tok Swie Giok.
Dalam sehari ia mampu menghabiskan 25 kilogram beras ketan. Satu buah kue keranjang dengan berat 4 ons dibanderol Rp 18 ribu rupiah. Harganya yang terjangkau serta rasanya yang khas, maka tak heran banyak pelanggan dari luar kota memesan kue keranjang di kediaman Tok Swie Giok, Jalan Raden Patah, Sidoarjo.
"Mulai membuat H-20 sampai H+7. Kue keranjang saya bisa tahan sampai 7 hari di suhu ruangan, jika di kulkas bisa sampai setahun gak basi," tandasnya.