IMI Gandeng IADO Awasi Penyelenggaraan MotoGP Mandalika
Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang kini berganti nama menjadi Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) harus bergerak cepat melakukan pengawasan anti doping selama penyelenggaraan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika atau Pertamina Mandalika International Street Circuit.
Ikatan Motor Indonesia (IMI) siap bekerja sama dengan IADO dalam menegakkan semangat anti doping dalam berbagai penyelenggaraan event olahraga dan mobilitas otomotif. Selain MotoGP, IADO juga akan dilibatkan IMI dalam berbagai event kejuaraan nasional hingga internasional lainnya yang diselenggarakan di Indonesia. Seperti Asia Talent Cup, World Superbike, GT World Challenge Asia, MXGP, Asia Pacific Rally Championship (APRC), hingga World Rally Championship.
Ketua IMI sekaligus Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menjelaskan, semangat perubahan nama LADI menjadi IADO salah satunya untuk mempermudah komunikasi di level internasional. Semangat perubahan nama tersebut juga harus diikuti dengan semangat perubahan menjadikan IADO sebagai organisasi yang independen, profesional dan terpercaya.
"Independen berarti tidak boleh ada campur tangan pemerintah maupun pengurus cabang olahraga di dalam pengambilan keputusan anti doping yang dikeluarkan IADO. Sedangkan profesional dan terpercaya, maka tidak boleh lagi ada pengurus IADO yang merangkap jabatan sebagai pengurus cabang olahraga ataupun pegawai pemerintah," jelas Bamsoet, sapaan akrabnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menambahkan, berbagai pihak harus ikut memberikan dukungan, mengingat sebelumnya IADO (yang kala itu masih bernama LADI), sering kali kesulitan memberikan sanksi kepada atlet yang memakai doping. Lantaran cabang olahraga tempat atlet tersebut berada, dipimpin oleh pejabat negara maupun tokoh yang berpengaruh.
"IMI dan PB KODRAT akan berdiri paling depan memberikan sanksi terhadap atlet balap motor maupun Tarung Derajat yang terbukti memakai doping. Langkah ini juga harus diikuti oleh cabang olahraga lainnya. Siapa pun atlet yang terbukti memakai doping, wajib dikenakan sanksi oleh IADO. Ketua Umum cabang olahraganya wajib memberikan dukungan," tandas Bamsoet.
Bamsoet juga mengapresiasi kerja keras Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), serta IADO, yang telah bekerja keras sehingga mulai 2 Februari 2022, Indonesia sudah terbebas dari sanksi WADA. Dengan demikian atlet dan tim Indonesia yang memenangkan pertandingan di level internasional, bisa mengibarkan bendera merah putih sekaligus mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah even olahraga internasional, hingga mengirim utusan untuk menduduki berbagai posisi di lembaga olahraga internasional.
"Berkat kerja keras semua pihak, dari mulai Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia, Indonesia bisa lebih cepat terbebas dari sanksi WADA. Dari hukuman awal yang seharusnya berlaku satu tahun sejak dijatuhkan pada 7 Oktober 2021, bisa dipercepat hanya menjadi sekitar 4 bulan. Pemberian sanksi tersebut cukup menjadi yang pertama dan terakhir. Jangan sampai terulang kembali," tutur Bamsoet.
Bamsoet sebelumnya telah menerima Pengurus IADO antara lain Ketua Dr Musthofa Fauzi, SpAN; Wakil Ketua Dr Rheza Maulana S, BMedSc (Hons), MM, MARS; Sekretaris Jenderal Drg. Dessy Rosmelita; dan Staf Kesekretariatan Natashya Marcellina, S.Pd, SM, MA.
Pembalap MotoGP Berdatangan di Lombok
Satu persatu para pembalap top dunia yang berlaga di MotoGP telah tiba di Lombok Senin, 7 Februari lalu, untuk menjajal Sirkuit Mandalika dalam sesi tes pramusim. Sebelumnya, Marc Marquez, Fabio Quartararo dan lainnya sudah lebih dulu mengaspal di Sepang Malaysia.
Para pembalap motoGP ini pun telah menjalani karantina selama 1x24 jam dan tes PCR untuk memastikan terbebas dari virus Covid-19, pada Selasa kemarin. Hari ini, Marc Marquez dkk akan memulai rangkaian acara mereka untuk melakoni sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
Advertisement