IMI Dorong Laju Industri Modifikasi Kendaraan Listrik
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) mempersiapkan touring kendaraan listrik di Bali. Selain untuk mengampanyekan agar masyarakat segera bermigrasi ke kendaraan listrik, juga sebagai bentuk dukungan terhadap para modifikator otomotif yang kini juga mulai banyak memodifikasi kendaraan dengan mengonversi dari berbahan bakar minyak menjadi bermotor listrik.
"Jumlah penggemar maupun modifikator otomotif yang mengonversi kendaraannya ke bermotor listrik, semakin hari jumlahnya terus meningkat. Seperti yang dilakukan Electric Wheel, dealer konversi kendaraan listrik di Bali, yang telah banyak mengonversi kendaraan berbahan bakar minyak ke bermotor listrik," kata Bamsoet.
"Salah satu masterpiecenya adalah Chopper Listrik yang dikenal dengan Cholis," ujar Ketua Umum IMI Bamsoet usai meninjau pameran modifikasi sepeda motor, di Park 23 Creative Hub, Bali, Sabtu 25 September 2021."
Dalam peninjauan ini Ketua MPR yang merangkap Ketua Umum IMI, didampingi beberapa pengurus pusat serta Ketua IMI Bali I Nyoman Seniweca.
Bamsoet menjelaskan dunia modifikasi otomotif, memodifikasi motor Chopper termasuk yang paling sulit dilakukan. Electric Wheel justru bisa memberikan terobosan baru. Selain memodifikasi motor chopper dengan mengonversinya menjadi bermotor listrik, mereka juga menambahkan fitur audio controller.
"Sehingga walaupun Cholis tak memiliki knalpot, namun setiap tarikan gasnya tetap bisa mengeluarkan suara gahar yang berasal dari speaker hasil modifikasi audio controller tersebut. Menjadikan Cholis tidak kehilangan identitasnya sebagai Chopper yang dikenal memiliki suara yang garang. Modifikasi audio tersebut menjadi trend yang akan diikuti para modifikator otomotif lainnya. Sekaligus menjadi jalan keluar bagi pecinta kendaraan listrik agar tetap bisa mendapatkan suara tarikan gas yang mantap," kata Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan, dan Pertahanan KADIN Indonesia ini juga mengapresiasi PLN Unit Induk Distribusi Bali yang turut mensupport komunitas kendaraan listrik di Bali.
Langkah tersebut sejalan dengan visi dan misi IMI. Dengan bermigrasi ke kendaraan listrik, penggunaan BBM secara otomatis akan menurun tajam. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi menjadi negara importir BBM. Mengingat dari kebutuhan minyak mentah 1,3 juta barel per hari (bph), Indonesia hanya bisa memproduksi setengahnya, yakni sekitar 700 ribu bph. Selebihnya diperoleh melalui impor.
"Sekaligus mengurangi beban subsidi BBM yang harus ditanggung negara, sehingga pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional. Dalam rentang waktu 2014-2019 saja, jumlah subsidi BBM mencapai Rp700 triliun. Di APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp16,6 triliun," tandas Bamsoet.
Dengan bermigrasi ke kendaraan listrik berarti turut menjaga bumi dari pencemaran polusi udara. Mengingat sekitar 60 persen kontributor polusi udara di Indonesia disebabkan kendaraan bermotor. Asap kendaraan BBM mengandung gas beracun karbon monoksida, timbal, nitrogen dioksida, dan karbon dioksida.
IMI berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, untuk menyusun prosedur legalitas kendaraan modifikasi, sehingga legal digunakan di jalan raya.
Bamsoet mengatakan, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, IMI akan memasukan sektor modifikasi otomotif dalam peraturan pemerintah sebagai turunan dari UU No.24/2019 tentang Ekonomi Kreatif. Sehingga industri modifikasi otomotif di Indonesia semakin maju dengan memiliki payung hukum yang jelas.