Kemenpar Gelar Workshop Pengembangan Wisata MICE
Perhelatan akbar Annual Meeting IMF-World Bank semakin dekat. Semua persiapan terus dimaksimalkan. Semua bekerja dalam semangat Indonesia Incorporated. Termasuk Kementerian Pariwisata yang mengembangkan wisata MICE. Alias Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition.
Pertemuan Tahunan IMF-World Bank akan digelar di Bali. Tepatnya, pada 8-14 Oktober di Nusa Dua, Bali. Indonesia bakal kedatangan sekitar 15.000 orang tamu. Mereka adalah delegasi berbagai negara.
Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Pariwisata akan mendorong pengembangan wisata MICE. Caranya melalui workshop, Rabu (12/9). Lokasinya, di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Lot NW/1, Nusa Dua, Bali.
Tema yang dipilih untuk workshop adalah Dampak Ekonomi dan Kontribusi IMF-WBG Conference 2018 Sebagai Event MICE Dalam Meningkatan Pendapatan Devisa Sektor Pariwisata Indonesia.
“Workshop ini sangat penting. Ada banyak informasi yang dibagikan di seputar pengembangan wisata MICE. Parameter proyeksinya dari penyelenggaraan IMF-World Bank Group Annual Meetings,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Rizki Handayani.
Percepatan pengembangan wisata MICE sangat penting. Posisi MICE dinilai bisa menaikan daya saing pariwisata. Sebab, berdasarkan data leisure traveler di tahun 2012, wisatawan MICE punya kemampuan spending 7 kali lipat.
Sektor MICE juga akan terlihat semakin seksi. Mengacu data dari World Travel &Tourism Council, total business traveler spending di Indonesia mencapai 24,8% dari total spending wisman.
MICE makin menjanjikan, sebab diproyeksikan tumbuh 7% hingga periode 2028. Mengacu potensi itu, penguatan data dilakukan. Acuannya adalah dampak ekonomi IMF-World Bank Group Annual Meetings. Demi menarik minat publik, Kemenpar pun mengemasnya dalam format workshop menarik.
“IMF-World Bank Group Annual Meetings ini sumber informasi data terbaik. Ini adalah event terbesar dengan level dunia. Arus masuk devisa dan spending tentu akan maksimal. Sebab, agenda ini dihadiri oleh banyak tokoh penting dari berbagai negara,” lanjut Rizki lagi.
Workshop akan menghadirkan sejumlah narasumber pada sesi panel pertama, akan hadir dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta pelaksana dari Professional Conference Organizer (PT Royalindo dan PT Pacto Convex).
Sedangkan panel kedua dihadirkan dari sisi venue penyelenggaraan event tersebut, yaitu ITDC, BNDCC, dan Westin Resort.
“Narasumbernya berasal dari berbagai latar belakang. Agenda ini sangat kompleks. Workshop memiliki fungsi strategis. Dari sini, diharapkan adanya data yang bisa digunakan sebagai acuan pembuatan kebijakan. Bagaimanapun, pengembangan MICE ini harus dipercepat,” jelas Rizki.
Workshop Percepatan Pengembangan Wisata MICE memiliki slot 80 peserta. Ada dari pemerintahan, Pemda Bali, pelaku industri MICE, asosiasi MICE dan Pariwisata, akademi perguruan tinggi, dan Media. Untuk industri MICE akan melibatkan 23 institusi. Diantaranya, hotel convention dan stand alone venue.
Slot asosiasi MICE dan pariwisata diberikan kepada beberapa lembaga. Sebut saja ASPERAPI, BPPD, INCCA, ASITA, PHRI, HPI, hingga SIPCO. Dari kalangan akademisi, workshop ini terbuka bagi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. Agenda ini juga memberi slot 12 media dan salah satunya Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Bali.
“Kami berharap workshop ini jangan sampai terlewatkan. Sebab, ada banyak sekali informasi penting yang akan disampaikan. Posisi wisata MICE telah berkembang menjadi sektor yang menjanjikan karena kemampuan spending wisatawannya,” tegas Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam Dan Buatan Deputi Bidang Pengembangan Industri Dan Kelembagaan Kemenpar Alexander Reyaan.
Terkait penyelenggaraan event, informasi detail bisa menghubungi Sekretariat Workshop MICE. Nomor teleponnya di (021) 7941273. Mobile 081325676616 dan 081369751651. Email, [email protected], [email protected], dan [email protected].
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, MICE menjadi komponen pariwisata penting dengan potensi valuenya yang besar.
“MICE ini terus didorong dan dikembangkan. Workshop ini akan menguatkan posisi pengembangan wisata MICE di Indonesia. Workshop ini harus diikuti. Selain informasi dan pengetahuan baru, peserta juga menikmati eksotisnya budaya dan alam di Bali. Aksesibilitas dan amenitas di Bali tentu luar biasa. Sebab, sudah diakui oleh dunia,” tutupnya. (*)
Advertisement