IMF-World Bank Bali Disorot, Begini Penjelasan Peter Gonta
Penyelenggaraan pertemuan IMF-World Band di Bali pada Oktober ini, mendapat sorotan publik. Sorotan itu lebih mengarah pada pembiayaan yang menelan angka Triliyunan rupiah. Benarkah demikian?
Duta Besar Indonesia untuk Polandia Peter F. Gontha mengaku agak gerah dengan informasi seperti itu. Karena itu, Peter Gonta tergerak memberi penjelasan kepada publik, khusus kepada para pengkritik perhelatan itu, melalui akunnya di facebook.
“Saya agak heran dari mana angka-angka yang didapatkan dari mereka yang posting di media sosial mengenai anggaran TRILYUNAN penyelenggaraan kegiatan IMF-WORLD BANK di Bali. Tulisan ini panjang semoga tidak membosankan,” tulis Peter Gonta, pada Sabtu 6 Oktober pk 19.00 WIB.
Berikut penjelasan lengkap dari Peter F Gonta:
Menurut informasi, yang saya dapatkan dan dari sumber sangat resmi, anggaran penyelenggaraan untuk IMF-WORLD BANK Bali ini adalah Rp855 Milyar atau setara 57 Juta Dolar AS. Ternyata sampai saat ini hanya terpakai 37,7 Juta Dolar AS. Apakah 37,7 Juta Dolar AS adalah angka fantastis, menurut saya cukup besar. Namun, kalau diperhitungkan dampak positif yang didapatkan Indonesia angka ini, menurut hemat saya dapat dipertanggung jawabkan.
Nilai 37.7 Juta Dolar AS hanyalah sebesar 14 Sen Dolar AS per kapita. Sebagai salah satu negara yang termasuk 15 ekonomi terbesar di dunia, bahkan secara PPP, paritas Daya beli diatas Perancis, yang nota bene nomor 7 di dunia, angka ini sangat kecil. Memang kalau dilihat secara absolute tentunya angka ini besar, namun semua, menurut saya, harus dilihat secara relatif.
"Kalau saya dianggap menyampaikan Hoaks dengan data data di atas, silakan laporkan saya ke polisi. Tapi bagi mereka yang menyatakan trilyunan dsbnya, saya mohon objektivitasnya."
Berlangsungnya perhelatan IMF-WORLD BANK yang ke-72 in ini dengan sukses akan membawa nama Indonesia ke dalam kategori Negara yang berhasil.
Estimasi peserta luar Negeri sebanyak 18.000 orang, dan dalam negeri 13.000 orang selama seminggu, diperkirakan akan memberi kontribusi sebesar 50 - 60 Juta Dolar AS pada peningkatan PDB Bali yang sudah berada di 5.9 persen menjadi 6.5 persen. Di atas rata rata Indonesia yang adalah 5.4 persen. Belum lagi Kontrak dan peluang lain yang akan diciptakan dari pertemuan ini dengan hadirnya MDB's (Multilateral Development Banks), seperti European Investment Bank, World Bank, Asian Development Bank, Inter-American Development Bank, European Bank for Reconstruction and Development – African Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, Islamic Development dll akan membawa dampak yang begitu besar. Uang yang dibelanjakan juga akan diserap oleh ekonomi kita sendiri. Bukan dibelanjakan keluar negeri.
Sebagai contoh, pertemuan "Singapura 2006", pertemuan IMF-Bank Dunia selama seminggu adalah acara global terbesar yang pernah diselenggarakan Singapura pada waktu itu. Diperkirakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan pendapatan setidaknya 170 Juta Dolar Singapura untuk Singapura dalam bentuk kontrak, peluang bisnis, pariwisata dan penerimaan ritel, maupun pengeluaran oleh lembaga keuangan.
Mengapa kita selalu mau mengecilkan diri kita, dan selalu melihat segal sesuatu hanya dari satu sisi. Selalu kita mengeluh kita kalah dari Singapore dan Malaysia, tetapi kalau kita lakukan sesuatu yang besar kita selalu menjelekan negara kita sendiri.
Kita selalu menghadapi tantangan tantangan berat, Kudeta 1965, Bencana Lombok, Bencana Palu Donggala, Tsunami Aceh, Krisis Keuangan 1998, dan 2008, dsb dsb.nya. Tapi karena kerja sama, dan ketahanan Bangsa kita selalu kita mengatasi semuanya. Bangsa kita adalah justru bangsa besar yang selalu bersatu menghadapi tantangan-tantangan besar. Namun ada saja sekelompok orang yang selalu mencoba mematahkan semangat kita. Mengapa? Kita sebarkan energi positif.
Saya mengerti kalau selalu ada orang yang kritis, kita memerlukan mereka juga, supaya ada cek and balance. Namun marilah kita bersama membuktikan bahwa mereka salah dengan bekerja sama. Namun kepada yang kritis kita juga mengharapkan mereka memperlihatkan data yang akurat dan objektif.
Kalau saya dianggap menyampaikan Hoaks dengan data data di atas, silakan laporkan saya ke polisi. Tapi bagi mereka yang menyatakan trilyunan dsbnya, saya mohon objektivitasnya.
Mohon jangan marah dengan tulisan saya ini. Saya hanya bangga dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Merah-Putih saya. Dan tentunya karena saya bagian dari panitia penyelenggaraan kegiatan IMF-WORLD BANK di Bali saya bias. Jadi mohon maaf. (adi)