Imbas Tol Ambles, Arus Lalu Lintas Jalan Protokol Surabaya Macet
Arus lalu lintas kendaraan di jalan protokol Kota Pahlawan padat. Itu terjadi karena imbas dari penutupan sementara jalur Tol Surabaya-Gempol longsor.
Diantaranya, kepadatan terjadi di Bundaran Cito, Waru. Sejumlah truk dari arah Wonokromo dan Waru, Sidoarjo banyak yang melintas dan bercampur dengan kendaraan pribadi baik roda 4 dan roda 2.
Begitu juga di pintu keluar Tol Dupak-Demak, Pasar Tembok, Pasar Kembang, Diponegoro, hingga Wonokromo. Bahkan di Jalan Arjuna, arus lalu lintas padat merayap dengan kendaraan-kendaraan besar seperti kontainer.
Samsul Arifin, salah warga Surabaya yang melintasi jalan Arjuna mengatakan jalan Arjuna saat ini seperti jalan Perak Timur yang dipenuhi kendaraan besar, seperi truk kontainer, bus, truk, dan sejumlah kendaraan pribadi.
"Iya ini jalan Arjuna depan Pengadilan Negeri macet. Kendaraan besar yang lewat," katanya.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra mengatakan kepadatan volume memang saat ini terjadi di sejumlah jalan protokol. Menurutnya itu akan berlangsung sejak pagi hingga sore nanti.
"Ya memang terjadi kepadatan khususnya pada pagi hari dan sore hari. Ini karena dampak dari amblesnya ruas tol KM 6.200 sehingga untuk kendaraan kelas 2 dan 3 itu dialihkan ke jalan protokol," katanya, Kamis, 28 Januari 2021.
Menurut Teddy, sejumlah titik kepadatan jalan itu terjadi antara lain di pintu keluar Tol Dupak-Demak, Pasar Tembok, Pasar Kembang, Diponegoro, Wonokromo hingga Waru.
Meski begitu, pihak Satlantas Polrestabes Surabaya telah mengantisipasinya sehingga kepadatan imbas tol Surabaya-Gempol longsor tidak mengakibatkan kemacetan.
"Kepadatan mulai dari keluar tol Dupak-Demak kemudian kita arahkan ke jalur Pasar Tembok, Pasar Kembang, Diponegoro, Wonokromo sampai ke arah selatan Cito Bundaran Waru. Tapi, kami sudah antisipasi dengan tempatkan personel di titik-titik tersebut membantu kelancaran," katanya.
Teddy mengimbau kepada masyarakat agar ekstra hati-hati dan tertib jika sedang berkendara di jalur protokol. Karena, saat ini jalan protokol dipenuhi kendaraan-kendaraan besar.
"Sekaligus mengimbau karena dampak akses ruas protokol dimasuki oleh kendaraan-kendaraan besar. Jadi, masyarakat agar lebih tertib dan hati-hati saat melintas di jalan protokol. Karena banyak kontainer, truk gandeng yang lalu lalang," kata Teddy.