Imbas Serangan Penambang Emas Yahukimo, 417 Warga Dievakuasi
Papua kembali bergejolak. Kini, giliran lima orang penambang emas dilaporkan tewas dalam sebuah penyerangan oleh kelompok tidak dikenal di Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa 3 September 2019.
Buntut dari peristiwa tersebut, ada 283 penambang yang dievakuasi. Sebagian penambang melarikan diri dari lokasi kejadian menggunakan speedboat ke Sungai Digoel.
Tak disangka, warga yang meminta perlindungan pun bertambah. Kini, warga yang dievakuasi bertambah menjadi 417 orang.
"Saat ini sudah ditangani oleh pihak Polres dan Polsek Kouh saat ini sebanyak 417 orang, 387 sudah diserahkan kepada ketua paguyuban di Boven Digoel. Lalu kemudian sementara 30 orang dalam perjalanan dari Polsek Kouh menggunakan long boat," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal kepada wartawan di RS Bhayangkara, Abepura, Papua, Kamis 5 September 2019.
Kamal mengatakan, warga yang bekerja sebagai penambang ini melarikan diri setelah mendapat kabar adanya penganiayaan dari orang tidak dikenal.
"Tiba-tiba beberapa kelompok warga yang ada di sekitar perbatasan sana datang langsung melakukan penganiayaan kepada mereka yang ada di pertambangan dengan situasi demikian mereka saling kontak dengan kamp-kamp yang ada di sekitar penambangan," ungkap Kamal.
Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Boven Digoel dan Polres Asmat berjaga demi keamanan warga penambang.
Sementara itu, tiga korban penyerangan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Boven Digoel. Sedangkan warga selamat dan meminta perlindungan pihak berwajib telah dievakuasi.
Mereka ditempatkan di gedung kosong yang lokasinya berada di samping Polres Boven Digoel.
Para pelaku belum bisa diidentifikasi lantaran lokasi penambangan tradisional yang sangat jauh. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah bergerak menelusuri koordinat telepon satelit yang digunakan saksi saat melaporkan kejadian di Yahukimo.
"Belum tahu ini, jadi rekan-rekan kami di Asmat dan Boven Digoel belum sampai TKP, itu sungai panjang, dan lokasi sangat jauh, Kapolres respons dengan liat koordinat yang ada di HP satelit itu, jadi dalam perjalanan ke sana," terang Kamal.
Advertisement