Social Distancing 3 Bulan, Hotel di Malang Diperkirakan Bangkrut
Imbas penyebaran virus corona atau covid-19, menyebabkan okupansi hotel di Malang menurun. Akibatnya, terdapat sembilan hotel di Malang memilih untuk tutup.
“Sampai saat ini di Kota Malang ada sembilan hotel yang sudah tutup operasional sementara,” tutur Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Malang, Dwi Cahyono pada Kamis 2 April 2020.
Dwi menjelaskan alasan hotel di Kota Malang memilih untuk tutup sementara sampai pandemi covid-19 ini berakhir disebabkan oleh okupansi yang berada di bawah 10 persen.
Apalagi, terang Dwi, pemerintah saat ini gencar menerapkan physical distancing dan melarang orang berkumpul. Hal ini membuat wisata secara rombongan tak bisa dilakukan.
“Bahkan ada beberapa hotel yang tidak ada tamu sama sekali. Sehingga karena beberapa pertimbangan, mereka memutuskan untuk tutup,” ucapnya.
Dwi menilai penutupan sementara itu sebagai langkah terakhir menyelamatkan perusahaan. Sebab selama pandemi virus corona, sejumlah hotel telah merugi.
“Saya berharap hal ini tidak berlangsung lama. Apabila sampai tiga bulan, mungkin banyak hotel yang akan bangkrut,” jelasnya.
Sementara itu, Sales & Marketing Manager Hotel The 1O1 Malang OJ, Kota Malang, Ledya Shelfy, mengaku meski tak ada tamu, seluruh karyawan hotelnya tetap masuk walau tak seperti biasa. Hotel memanfaatkan turunnya okupansi untuk kegiatan bersih-bersih dan perbaikan.
"Kami gunakan untuk renovasi dan maintenance, seperti di lobby. Jadi setelah wabah corona selesai, tamu datang biar fresh,” ucapnya.
Terkait pembayaran gaji para pegawai, Ledya menerangkan hal tersebut tetep dilakukan oleh pihaknya, namun gaji yang diterima karyawan tidak utuh seperti biasanya.