Iman Itu Hidayah, Ini Tausiyah Kiai Husein Muhammad
Iman itu sesungguhnya hidayah dari Allah s.w.t. Demikian KH Husein Muhammad berpesan. Sekaligus, Kiai asal Cirebon ini mengingatkan bahwa dalam beragama tak ada paksaan.
Para ulama sepakat bahwa keimanan adalah hidayah atau anugerah dari Allah. Imam al Ghazali, sufi besar Islam, dalam bukunya “Faishal al Tafriqah Baina al Islam wa al Zandaqah” mengatakan bahwa :
اَلْاِيْمَانُ نُورٌ يَقْذِفُهُ اللهُ فِى قُلُوبِ عِبَادِهِ عَطِيَّةً وَهَدِيَّةً مِنْ عِنْدِهِ
“Iman adalah cahaya yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya, sebagai anugerah dan hadiah dari sisi-Nya”.
Maka menurut Al-Qur’an kewajiban manusia hanyalah menyampaikan Amar ma’ruf nahi Munkar”, dan tidak memaksakan kehendaknya :
فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَاللهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
“Maka jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya”.(Q.S. Ali Imran, 3:20).
Atas dasar itu Tuhan menganjurkan, jika kaum muslimin tidak setuju dengan ahli kitab (kaum Yahudi atau Nasrani), agar melakukan dialog dengan cara yang terbaik. Al Qur’an menyatakan :
وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ اِلَّا بِالَّتِى هِىَ اَحْسَنُ
“Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab kecuali dengan cara yang lebih baik”.(Q.S. al Ankabut, 29:46).
Hentikan Kekerasan
Kekerasan dan pemaksaan terhadap siapapun dan atas nama apapun bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Agama dan etika kemanusiaan tidak mengajarkannya, malahan menentangnya.
Tuhan menyatakan "La Ikraha fi al-Din", tidak ada paksaan dalam keyakinan/agama.
Ikrah, pemaksaan dan kekerasan selalu menghasilkan luka jiwa dan menimbulkan kebencian yang bisa panjang.
الاكراه لا يورث ايمانا وانما يورث نفاقا
Pemaksaan tidak mewariskan keimanan melainkan kepura-puraan (hipokrit).
Agama tidak hadir untuk melegitimasi kekerasan dan permusuhan, melainkan untuk mempersaudarakan atas dasar kemanusiaan.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah. Janganlah kamu bermusuhan, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu. Maka berkat anugerah Allah itu kamu menjadi orang-orang yang bersaudara; dan ingatlah pula saat kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari malapetaka. Begitulah Allah menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya kepadamu, agar kamu tercerahkan".
Di tempat lain Allah menyerukan :
يا ايها الذين امنوا ادخلوا فى السلم كافة
"Wahai orang-orang yang sudah beriman, bergabunglah kalian dalam proses perdamaian secara total".
01.10.19
HM