Imam Masjidil Haram Silaturahim ke PBNU, Ini Pesan Penting Soal Nasionalisme Rasulullah
Menjelang Ramadhan, aktivitas para tokoh dan ulama dunia semakin padat. Tradisi silaturahim itu pun dibuktikan. Imam Masjidil Haram Syekh Sholeh bin Abdullah bin Humaid mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat Jumat, (4/5). Dalam kunjungan ini Syekh Sholeh menyampaikan salam Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Dikatakan, Arab Saudi memiliki Saudi Arabia Visi 2030 untuk melakukan penyebaran Islam wasathiyah (moderat), dan meminta NU untuk bersama-sama menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj mengatakan bahwa NU sudah sejak lama mengedepankan Islam yang ramah dan moderat.
Nahdlatul Ulama, kata kiai kelahiran Cirebon ini, mengedepankan at-tawassuth (moderat), at-tawazun (seimbang), al-i'tidal (tegak lurus), dan tasamuh (toleransi).
Selain itu Kiai Said juga menyampaikan bahwa peran Arab Saudi begitu besar bagi umat Islam seluruh dunia, dengan melayani penyelenggaraan ibadah umrah dan haji.
Peran tersebut lanjut kiai Said bertujuan mulia, yakni memudahkan umat Islam dalam beribadah kepada Allah.
Pesan Penting Rasulullah
Lebih jauh, Syekh Sholeh bin Abdullah bin Humaid menjelaskan, sikap nasionalis merupakan unsur penting dalam membangun bangsa dan agama. Bahkan, kata dia, Rasulullah Muhammad SAW merupakan sosok yang sangat menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Karena itulah, kecintaan Rasulullah kepada tanah kelahirannya, Makkah sangatlah besar.
“Rasulullah saat berada di Madinah pernah bersabda ‘Seandainya aku tidak diusir maka aku tidak akan pindah dari Makkah,”’ kata kata Syekh Sholeh.
Sebagai bentuk cinta tanah air, Rasulullah memberi keteladanan dengan membangun masyarakat yang baik. Dalam upaya ini, menurut Sykeh Sholeh ulama memiliki peran yang sangat tinggi untuk menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.
“Menyebarkan Islam yang baik dengan kata-kata yang baik, tidak kasar, dan tidak tasyadud (berlebihan),” ujar Syekh Sholeh.
Sayangnya, kata Syekh Sholeh, ada kelompok orang dalam Islam yang mengajarkan ajaran ekstrem dalam Islam dan meramaikan pemberitan media massa. Sehingga ajaran kekerasan dalam agama dapat dianggap sebagai sebuah kebenaran.
Imam besar Masjidil Haram Syekh Soleh bin Abdullah bin Humaid bersama rombongan mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini merupakan utusan resmi kerajaan Arab Saudi untuk PBNU. Dalam kunjungannya, Raja Salman mengajak PBNU untuk ikut menjaga islam moderat di dunia. (adi)