Imam Ghazali: Manfaatkan Waktu Siapkan Akhiratmu
Imam al-Ghazali berpesan, hendaknya engkau memakmurkan waktumu untuk kegiatan ibadahmu, hingga tidak berlalu waktu malam dan siang kecuali engkau menjadikannya untuk aktivitas kebaikan, serta menghabiskan waktu untuk ibadah. Sehingga tampak keberkahan waktu, diperoleh manfaat dalam umur ini dan selalu semangat beribadah kepada Allah Swt.
Ketahuilah, bahwa keadaan seseorang tidak akan bisa istiqomah apabila diiringi dengan ketidakseriusan. Dan hati tidak akan menjadi baik apabila diiringi dengan kelalaian.
Berkata Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali :
" Hendaknya engkau membagi waktumu dan mengatur wirid-wiridmu. Dan tentukanlah untuk setiap waktu ada aktifitas ( wird / ibadah ) yang tidak akan engkau tinggalkan ataupun mementingkan yang lainnya.
Adapun orang yang membiarkan dirinya sia-sia begitu saja, tak ubahnya seperti seekor binatang yang menyibukkan dirinya setiap saat. Ia berbuat apa saja yang ia mau dengan cara sesukanya, sehingga waktunya banyak yang habis terbuang sia-sia.
Ketahuilah, bahwasannya waktumu adalah umurmu, umurmu adalah modalmu, dan modal utama perdaganganmu untuk akhiratmu. Dengannya engkau bisa mencapai kenikmatan abadi di sisi Allah Ta'ala.
Maka setiap nafasmu dan hidupmu adalah permata yang tak ternilai harganya dan tidak dapat ditukar, jika ia telah terlewat ia tidak akan pernah kembali lagi. "
Sebuah pesan Rasulullah Muhammad SAW:
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ، قاَلُوُا: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ. رَواه الإمام أحمـد والترمذي وصحح الحاكم في المستدرك.
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya ( husnul khatimah ), maka Allah mempekerjakannya. ” Para sahabat bertanya, ” Bagaimana Allah akan mempekerjakannya ? ” Rasulullah menjawab, ” Allah akan memberinya taufiq untuk beramal sholeh sebelum dia meninggal. ” (HR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak.)
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :
1- Husnul khatimah adalah akhir yang baik. Yaitu seorang hamba, sebelum meninggal, ia diberi taufiq untuk menjauhi semua yang dapat menyebakan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat, serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik, hingga akhirnya ia meninggal dalam kondisi ini.
2- Husnul khatimah memiliki beberapa tanda, di antaranya ada yang diketahui oleh hamba yang sedang sakaratul maut, dan ada pula yang diketahui orang lain.
3- Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba yang mengalaminya, yaitu diterimanya kabar gembira saat sakaratul maut, berupa ridho Allah sebagai anugerah-Nya.
4- Pertanyaannya, apakah kita ini semakin tua, semakin tua mudah didalam menerima kebenaran dan kebaikan sekaligus mengamalkannya atau sebaliknya ?
5- Insyaa-Allah kalau kita semakin mudah didalam kebenaran dan kebaikan, semoga husnul khatimah.
6- Oleh sebab itulah, seorang hamba Allah yang shaleh sangat merisaukannya. Mereka melakukan amal shalih tanpa putus, merendahkan diri kepada Allah agar Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqamah ( dalam tauhid, ketaatan dan keikhlasan ) sampai meninggal.
Tema Hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :
1- Tanda husnul khatimah, yang hanya diketahui hamba yang mengalaminya, yaitu diterimanya kabar gembira saat sakaratul maut, berupa ridha Allah sebagai anugerah-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “ Rabb kami ialah Allah, ” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka ( dengan mengatakan ) : “ Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan ( memperoleh ) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. ” (Fushilat : 30 )
2- Berbeda cara hidup dan mati seorang yang besuk mati husnul khotimah dan su'ul khatimah.
أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka ? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (Surat Al-Jatsiyah : 21)
3- Sambutan para Malaikat kepada para mereka yang mati husnul khatimah.
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
( yaitu ) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka ) :
" Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam Surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan. " (Surat An-Nahl : 32).
Semoga Allah Swt. mentakdirkan kita dan seluruh keluarga kita pada saat wafat dalam keadaan yang mudah, nikmat, dan husnul khatimah. Amin.!
Advertisement