Imam Besar Masjid Jami' Kota Malang Tutup Usia
Masyarakat Kota Malang, kehilangan salah satu tokoh agama, Sabtu 16 November 2019. Tokoh tersebut adalah Imam Besar di Masjid Jami' Kota Malang, KH. Muhson Sahlan, yang meninggal dunia sekitar pukul 07.25 WIB.
Kiai Muhson Sahlan berpulang pada usia 63 tahun, di Rumah Sakit Aisyisyah, Kota Malang. Putra Pertamanya, Muhammad Fathi, mengungkapkan, sejak 10 tahun terakhir almarhum ayahnya mengidap penyakit diabetes.
"Dan tiga hari ini gula darahnya ngedrop dan tidak sadarkan diri. Terus kami bawa ke rumah sakit," ujarnya seusai proses pemakaman mendiang di TPU Kasin.
Saat dibawa ke rumah sakit tiga hari lalu, Fathi menceritakan ayahanda langsung dirujuk ke ruang ICU untuk dilakukan penanganan. Namun, pada pagi ini, Imam Besar Masjid Jami' Kota Malang itu mengembuskan nafas terakhirnya.
Fathi juga menjelaskan meskipun mengidap penyakit diabetes, tidak menghalangi lelaki kelahiran Kudus tahun 1956 ini untuk rutin menjadi imam salat di Masjid Jami'.
"Beliau masih tetap ke Masji Jami' rutin menjadi imam salat lima waktu. Itu berhenti sampai ada suatu kejadian dimana pada saat menjadi imam. di rokaat pertama ia menghadap ke kiblat lantas pada rokaat selanjutnya berubah arah," tambahnya.
Oleh karena itu sejak dua tahun lalu, Fathi mengatakan, bapak empat anak itu disarankan untuk tidak menjadi imam lagi.
"Sudah tidak disarankan lagi dan istirahat di rumah. Karena juga kondisinya yang kian memburuk," tuturnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua PCNU Kota Malang, KH Isroqun Najah, yang menceritakan suatu waktu sekitar dua tahun lalu. Kiai Muhson Sahlan ketika mengimami di masjid Jami’ Kota Malang awalnya menghadap kiblat. Namun, setelah sujud rakaat pertama lantas posisi menghadapnya berubah.
“Sebab ketika itu kondisi matanya terganggu akibat penyakit yang dideritanya itu. Bayangkan kondisi penyakit sudah begitu namun ia tetap istiqomah mengimami,” terangnya.
Dari kejadian itulah, terang pria yang akarab disapa Gus Is tersebut, lantas oleh anak-anaknya, mendiang diminta agar istirahat untuk mengimami di Masjid Jami' lagi.
Atas kisah tersebut, Gus Is berharap keistiqomahan mendiang dapat diteladani oleh generasi-generasi selanjutnya, sebab menurutnya saat ini sudah sangat jarang orang istiqomah seperti KH. Muhson Sahlan tersebut.
“Melihat amal yang dilakukan beliau selama hidup, insyaallah beliau akan menjadi ahli surga,” tuturnya.
Advertisement