Imam Besar Masjid Istiqlal: Jangan Malas dengan Dalih Puasa
Ada yang bilang, tidurnya orang berpuasa itu sama dengan ibadah. Sehingga di saat puasa banyak yang terinspirasi kata-kata itu dengan memilih tiduran di masjid yang rata rata berhawa sejuk. Terkadang sampai berjam-jam, bahkan seharian penuh, bangun waktu salat dzuhur dan asar, kemdian tidur lagi sampai magrib untuk berbuka.
Pemandangan seperti itu terjadi hampir ditemui di seluruh masjid. Contohnya bisa dilihat di Masjid Istiqlal Jakarta. Mereka banyak yang tidur daripada yang ngaji.
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengingatkan jangan memahami kalimat itu dengan menggunakan pemikiran yang dangkal. Kalimatnya harus dilihat secara utuh, jangan sepotong-sepotong.
"Kita semua paham, puasa itu tidak sebatas menahan lapar dan dahaga, ada yang lebih berat dari itu, yaitu pengendalian diri atau hawa nafsu. Jadi kalau tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, masih suka membicarakan keburukan orang lain dan melakukan perbuatan yang bisa merusak pahala puasa, lebih baik tidur saja, itu maksudnya," ujar Nasaruddin Umar, Minggu, 17 Maret 2024.
Pesan KH Nasarudin, kalimat itu jangan dijadikan pembenaran untuk bermalas-malasan di waktu berpuasa.
"Coba apa yang terjadi kalau pilot, masinis, sopir bus, kapten kapal yang sedang berpuasa semuanya berhenti bekerja kemudian tidur karena terinspirasi kalimat tadi kan jadi konyol," ujarnya.
Kata Nasaruddin, sekarang dibalik kalau tidur saja dapat pahala apa lagi puasa dengan tetap bekerja. Selain memperoleh pahala juga mendapat upah dari tempatnya bekerja.
Staf protokol dan humas Masjid Istiqlal Abu Huroiroh menyampaikan, di Masjid Istiqlal sudah ada larangan tidur di masjid untuk menjaga kesucian dan ketertiban masjid. "Petugas keamanan dalam sering merazia orang yang tidur di masjid. Tapi setelah petugasnya lewat, mereka kembali tidur lagi," kata Nasaruddin, Minggu, 17 Maret 2024.
Pengalaman Abu Horoiroh, tidur di masjid memang enak. "Bisa dilihat saat mendengarkan khutbah Jumat, jamaah ada yang tidur sampai mendengkur, karena udaranya sejuk," ujar Abu sambil tertawa.
Pengamatan ngopibareng.id di masjid terbesar di Asia Tenggara yang dibangun oleh Presiden pertama RI Bung Karno, banyak juga jamaah yang memanfaatkan momen Ramadan untuk memperbayak amal ibadah, salah satunya dengan membaca Alquran di samping ibadah yang lain.
Advertisement