Imam Besar Masjid Istiqlal: Bungkus Daging Kurban yang Ramah Lingkungan
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, mengingatkan kepada masyarakat utamanya panitia kurban, jangan menggunakan kantung plastik atau bahan yang tidak mudah diurai untuk membungkus daging kurban. Pergunakanlah kantung berbahan ramah lingkungan.
"Kalau masyarakat menggunakan kantung plastik sebagai tempat daging kurban yang akan dibagikan kepada yang berhak, sama dengan merusak lingkungan. Karena bumi akan dipenuhi dengan kantung plastik bekas tempat daging kurban," kata Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Jumat 14 Juni 2024.
Larangan menggunakan kantung plastik untuk membungkus daging, sejalan dengan peraturan Kementerian lingkungan Hidup, agar masyarakat tidak menggunakan pembungkus atau kantung plastik. Karena benda ini tidak mudah diurai sehingga bisa merusak ekosistim kesuburan tanah. "Gunakan besek dari anyaman bambu atau daun, karena mudah terurai," pesan Nazar.
Sapi dari Presiden dan Wapres
Sehubungan dengan Hari Raya Idul Adha 1445 H, yang jatuh pada Senin 27 Juni 2024, Masjid Istiqlal telah menerima penyerahan puluhan hewan kurban berupa sapi dari kambing dari umat Islam. Hewan kurban itu dagingnya akan diberikan kepada masyarakat yang berhak dan panti asuhan.
Hewan kurban itu antara lain diterima dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin masing masing satu ekor sapi jenis Limosin dengan berat sekitar 1.164 kg.
Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi secara terpisah menjelaskan sapi dari Wapres tersebut akan diserahkan usai melaksanakan salat Ied. Wapres rencananya akan menyerahkan secara langsung hewan kurban kepada Imam Besar Masjid Istiqlal.
“Terkait kurban, secara simbolik Wapres akan menyerahkan sapi jantan yang tidak jauh berbeda dengan sapi kurban milik Presiden Joko Widodo, kepada Imam Besar Masjid Istiqlal setelah salat ied,” ujarnya Jumat 14 Juni 2024.
Menurut Masduki, Wapres juga menyalurkan sapi kurbannya ke masjid-masjid lain dan pesantren di beberapa daerah.
“Selain itu, ada beberapa ekor sapi berjenis Limosin dan Simental dengan kisaran berat 750 hingga 900 kg, yang disalurkan ke masyarakat melalui masjid dan pesantren di daerah,” ujar Masduki.
Advertisement