Ilmuwan Menilai, Rapor Mendikbud Nadiem Makarim Merah
Ilmuwan Azyumardi Azra menyebut rapor Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim nilainya merah. Pernyataan ini muncul dalam diskusi Webinar Indomedia Poll, Rabu 1 Juli 2020, yang berjudul: Refleksi Kebijakan Mendikbud, Mas Menteri Bisa Apa?
Peraih gelar CBE atau Sir pertama dari Indonesia ini mengatakan, Nadiem terlalu sering di Singapura daripada di Jakarta. “Kalau ngomong juga lebih sering campur aduk Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Soal kinerja di Kemendikbud sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan,’ kata Azra.
Menurutnya, Nadiem tak mengurusi pendidikan secara serius di masa pandemi. Tidak ada stimulus bagi pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai menengah. “Padahal kita tahu pendidikan kita selama ini mengalami krisis. Dan di masa pandemi ini pada dasarnya tidak jelas” katanya.
Azra menambahkan tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi. “Jadi tidak ada harapan pendidikan kita ini bisa bangkit. Untuk tingkat Dikdas sampai menengah tidak ada bantuan itu, hanya BOS. BOS ini hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap, ujarnya.
Untuk tingkat pendidikan tinggi menurutnya lebih payah lagi, tidak ada dana afirmasi untuk pendidikan tinggi. Banyak mahasiswa yang terpapar covid dan mahasiswa menuntut UKT diturunkan.
“Sekarang saja saya dengan di UGM itu 40 persen pendapatan UGM hilang. Bayangkan perguruan tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemi ini” kata Azra.