Ilmu Orang Alim Mampu Lindungi Mara Bahaya, Kata Gus Qoyyum
Akhir akhir ini banyak orang alim ikhlas dimuka bumi ini bener benar telah berkurang, satu per satu Allah memanggilnya. Sekarang banyak orang pandai ilmu syari’ah, ilmu hadits, hapal Al-Qur’an. Namun, dalam kesehariannya orang orang pintar tersebut tidak mencerminkan kepandainnya sehingga tatanan kehidupan pun tidak sesui dengan ilmu yang dipelajarinya.
Demikian diungkapkan KH Abdul Qoyyum Mansur, Pengasuh Pesantren An-Nuur Lasem, Rembang.
Dalam pesannya, Gus Qoyum menyampaikan, betapa mulianya orang yang alim, dikarenakan orang alim ini dalam kondisi apapun akan terjaga dan diawasi oleh ilmunya sendiri bahkan nama baiknya akan dihiasi oleh ilmunya tersebut, karena dalam kehidupannya dia tidak memikirkan dirinya sendiri, tapi untuk umat.
“Ilmune tiyang Alim niku saget nglindungi piyambake kaliyan umate, langkung langkung awake piyambak (ilmu orang alim/pintar agama itu bisa melindungi dirinya sendiri dan umat disekelilingnya baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, terlebih untuk dirinya pasti akan selamat: Red),” katanya, dikutip ngopibareng.id, Sabtu 31 Agustus 2019.
Gus Qoyyum mencontohkan ketokohan dan kegigihan Kiai Kholil tentang keistimewaannya dalam mengajar ilmu pada santri yang tanpa kenal lelah dan waktu.
“Kiai Kholil niku kagungan keistimewaan inggih meniko mulang santri cacahe 40 kitab saben dinten, jaman sak meniko nopo mampu (K Kholil punya keistimewaan mengajar 40 pelajaran tiap hari kepada santri, jaman sekarang apakah masih ada: Red),” tambahnya.
Lebih lanjut Gus Qoyyum menguraikan setelah mati ilmu para alim bisa diwujudkan berupa sesuatu yang menurut Allah dianggap pas dan disukai pemiliknya, diantaranya binatang tumbuh tumbuhan, emas, surban dan sebagainya disamping itu juga di alam kubur nanti ilmunya orang alim akan menghibur dirinya di alam kubur sampai hari kiamat.
Gus Qoyyum, seorang di antara kiai dan ulama pesantren yang tetap kukuh dalam memberikan pandangan dan sikapnya di masyarakat. Ia mengingatkan fenomena yang berkembang di masyarakat.
Pengasuh Pesantren Alfattah Setinggil Demak KH Arif Cholil mengatakan, peringatan acara haul mengenang dan sekaligus mengingatkan pada santri dan alumni betapa besar jasa para alim, kiai dalam menyebarkan agama lewat dunia pesantren.