Bidding Piala Dunia U-20, Risma Kirim Staf untuk Studi Banding
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kaget bukan kepalang saat ia mendapatkan surat dari federasi sepakbola dunia, FIFA, untuk mengikuti bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 mendatang.
Bahkan ia mengaku tak membaca lebih detil surat yang dikirimkan FIFA melalui PSSI Jawa Timur paada Senin 26 Agustus 2019 pagi hari.
“Saya sampai nggak baca isi suratnya detail. Pokoknya tahu dapat surat dari FIFA, saya sudah senang banget," katanya sambil tertawa saat akan menyambut kedatangan perwakilan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, di ruang kerja Wali Kota Surabaya di Balai Kota Surabaya.
Meski harus bersaing dengan Brazil yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah, Risma tak patah arang. Ia yakin 100 persen, Kota Surabaya akan memenangkan bidding tersebut. Risma yakin, dengan apa yang sudah ia bangun untuk Surabaya dalam sembilan tahun ini, bisa membuat Surabaya terpilih.
“Kalau cuma lawan Brazil sih, saya yakin menang deh. Saya lihat apa yang sudah Pemkot kerjakan beberapa tahun ini bisa membuat yakin FIFA untuk memilih kami. Kita akan fight untuk bisa menang dan terpilih jadi tuan rumah piala dunia,” ungkapnya.
Selain itu, jika Piala Dunia digelar di Surabaya, akan menjadi ajang tontonan masyarakat Surabaya yang ia nilai sudah gila bola sejak lahir. Selain itu,ekonomi juga akan tumbuh sepanjang gelaran Piala Dunia tersebut.
“Dari umur tiga tahun sampai yang lansia, semua di Surabaya gila bola kan. Jadi ini kesempatan emas untuk Surabaya dari segala aspek,” kata Risma.
Risma mengatakan akan mengirimkan anak buahnya untuk melakukan studi banding, ke Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, agar fasilitas standar internasional yang dipasang di GBK bisa ia terapkan di Gelora Bung Tomo Surabaya, yang direncanakan menjadi venue utama Piala Dunia U-20.
“GBK kan bagus, nanti biar teman-teman Pemkot ke sana untuk melihat semuanya. Langsung kita terapkan di GBT. Mengejar ke 2021 itu bisa lah, gampang,” kata Risma.
Tak lama setelah perwakilan PSSI pamit dan meninggalkan Balai Kota, Risma diduga langsung menghubungi beberapa kepala dinas.
Terlihat beberapa kepala dinas yang berkaitan dengan pembangunan kota seperti Kepala Bappeko Eri Chayadi, Kepala Dinas Cipta Karya Chalid Buhari, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Afghani Wardhana dan Kepala Dinas Pekerjaa Umum Erna Purnawati, berbondong-bondong untuk menuju lift Balai Kota Surabaya guna menemui Wali Kota.
Saat Erna ditanya tujuannya menuju lift, ia hanya menjawab singkat.
“Ini tiba-tiba dipanggil ibu mas, duluan ya,” katanya sambil bergegas menuju Ruang Kerja Wali Kota Surabaya.
Advertisement