IKM Jatim Ikut Internasional Trade Festival Tingkatkan Ekspor
Puluhan Industri Kecil Menengah (IKM) dari Desa Devisi di Jawa Timur mengikuti
East Java International Trade Festival. Tujuannya untuk meningkatkan nilai ekspor, yang sempat turun akibat pandemi COVID-19.
Sebagai informasi, kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur pada Januari 2023 mengalami penurunan yakni dari 1,85 miliar dolar Amerika Serikat (AS), lalu pada Desember 2022 menjadi 1,63 miliar dolar AS, yakni turun sebesar 12,08 persen.
Dalam gelaran East Java International Trade Festival di Grand City Mall Surabaya selama dua hari, Selasa-Rabu, 30-31 Mei 2023, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memberangkatkan kontainer berisi produk dari IKM untuk diekspor ke sejumlah negara, seperti Amerika, Arab, dan beberapa negara lainnya.
Khofifah mengatakan, langkah strategis untuk ekspor harus segera diambil untuk agar penurunan bisa terkejar dan produk dari Jawa Timur bisa membanjiri kebutuhan pasar internasional.
"Jadi ini manfaatnya menjadi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif semakin tumbuh dan menurunkan kemiskinan di Jawa Timur. Sehingga semakin tumbuh dan menurunkan angka pengangguran serta semua masyarakat bisa mendapatkan kesejahteraan," tambah mantan Menteri Sosial (Mensos) ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan mengungkapkan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dari pelaku ekspor di Jawa Timur.
"Kita gelar acara ini selama dua hari, yakni di tanggal 30-31 Mei 2023. Dalam acara ini kita menggelar talk show, hingga pelatihan peningkatan produk," terangnya.
Selain itu, dalam acara iniĀ juga ada talk show dengan tema "Peran IKM dan Desa Devisa dalam meningkatkan ekspor di Jawa Timur. Disamping itu, juga ada International Business Matching dengan target peserta IKM makanan dan Minuman.
Salah satu yang turut ikut serta dalam acara tersebut, Rila pengurus Bumdes Raisa Bondowoso mengungkapkan, 90 persen wilayah di desanya atau tepatnya Desa Sumber Wringin adalah kebun kopi.
"Dengan hasil kopi dari daerah kami, optimis bisa menebus pasar Internasional," ujar Rila.
Sejauh ini, pihaknya untuk ekspor masih dibantu oleh pabrik-pabrik yang memasok kopi dari desanya. Tetapi, untuk melakukan ekpor sendiri masih terkendala oleh dokumen perizinan.
"Jadi kalau ekspor dibantu pabrik. Tahun 2022 sekitar 200 ton kami kirim untuk pabrik. Saat panen raya nanti kami berharap jumlah itu meningkat," tambahnya.
Advertisement