Iklan Produk Baru Microsoft Dianggap Menganut Satanisme
Aksi artis Marina Abramovic kerap menuai kontroversi. Seniman kenamaan itu menjadi iklan untuk HoloLens 2 persembahan Microsoft, namun iklan yang menghadirkan pertunjukannya dianggap menganut satanisme, pada 10 April 2020.
Marina Abramovic tampil sebagai bagian dari pekerjaan realitas campuran. Dalam produk terbaru Microsoft, mereka menghadirkan headset yang mengajak pengguna melihat citra digital dengan dunia luar. Dalam video, sang seniman membawakan karya yang berjudul 'The Life'.
Nantinya karya-karya dalam 'The Life' akan dilelang pada Oktober 2020 di balai lelang Christie's dengan harga Rp12 miliar.
"Saya percaya bahwa seni masa depan adalah seni tanpa obyek. Ini hanya transmisi energi murni antara penonton dan seniman. Bagi saya, realitas campuran adalah jawaban ini," tutur Marina Abramovic dikutip dari ArtNews, Jumat 17 April 2020.
Dalam video, tak ada penyebutan secara eksplisit. Ketik orang-orang menggunakan HoloLens 2, mereka bisa melihat Marina Abramovic mengenakan gaun merah dari penampilannya dalam 'The Artist is Present'.
Dia berjalan perlahan-lahan, dan terkadang ada kedipan sebagai efek digital. Videonya sudah dilihat sebanyak 24 ribu kali tapi banyak netizen yang mengomentari aksi sang seniman adalah satanisme.
Setelah mendapatkan protes dan kecaman, Microsoft pun menghapus iklan tersebut di YouTube.
Seorang netizen, Alex Jones, menuturkan adanya teori konspirasi dan menghubungkan video dengan dugaan satanisme yang pernah dilakukan sang seniman pada 2016.
Dugaan itu muncul dari email Wikileaks yang bocor saat pemilihan Presiden AS. Dalam email yang diretas, disebutkan Marina Abramovic melakukan kultus seks. Namun sang seniman telah membantahnya.
Ini bukan pertama kalinya seniman asal Serbia itu dituduh melakukan satanisme. Pada 2016, Marina Abramovic juga menjadi target kemarahan sayap kanan atas pertunjukannya. Pada 1977, ia membuat lukisan dari darah babi dan juga menuai kontroversi.
Advertisement