Ikke Nurjanah di Perbatasan Entikong, Mau Ngapain Dia?
Warga di Entikong bersiaplah. Karena, Konser Wonderful Indonesia bakal digelar, 8 Desember nanti. Suasananya dijamin pecah. Karena Kementerian Pariwisata bakal menghadirkan penyanyi dangdut papan atas, Ikke Nurjanah.
Wisatawan crossborder asal Serawak, Malaysia, menjadi target utama gelaran ini.
"Festival Musik Wonderful Indonesia di PLBN Entikong tanggal 8 Desember 2018. Ikke Nurjannah tampil pada pukul 14.00-15.00 WIB. Selain itu diisi hiburan band lokal dan penampilan musik sape serta penampilan tarian tradisional Kalimantan," ujar Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II, Sumarni.
Giri berharap, kali ini penyelenggaraannya lebih wow. Lebih menghidupkan ekonomi masyarakat lokal, karena sudah dipromosikan terlebih dahulu. Artisnya juga cukup popular di Negeri Jiran.
“Kemenpar bersama KJRI Malaysia berkolaborasi mencari tahu musik apa yang digemari masyarakat perbatasan. Dangdut posisinya teratas. Dan nama Ikke Nurjanah sudah populer di sana," kata Giri.
Sumarni menambahkan, untuk promosi pariwisata, musik memang kerap dijadikan senjata. Magnetnya sangat besar. Di crossborder Aruk, ada Iis Dahlia di waktu yang sama. Entikong sendiri pernah dihibur Siti Liza. Hasilnya? Semua agenda crossborder selalu heboh.
"Acaranya tak pernah sepi, karena di sana jarang sekali ada konser musik dengan bintang-bintang yang ngetop di layar kaca, yang orang-orang perbatasan (baik di Indonesia maupun di Malaysia) bisa melihatnya, tampil," kata Sumarni.
Sumarni mengatakan, peran pariwisata sangat penting untuk mengangkat potensi sebuah daerah. Termasuk juga bagi Entikong.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor terdepan di dunia. Karena, mempunyai peran utama dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, perusahaan, dan pembangunan infrastruktur," jelas Sumarni.
Menurutnya, Entikong dan Sanggau juga bisa merasakan dampak langsung dari pariwisata. Salah satu caranya melalui festival seperti ini.
"Entikong di Kabupaten Sanggau ini adalah wilayah perbatasan. Langsung berhadapan dengan negara tetangga. Jika mereka memiliki atraksi yang bagus, destinasi yang bagus, dan diperkuat dengan unsur 3A, wisatawan crossborder bisa mengalir. Apalagi jaraknya sangat dekat," sambungnya.
Pesan boarding tourism yang digaungkan Menpar Arief Yahya cukup mengena di Malaysia. Menurutnya, untuk menciptakan crowd memang perlu bahasa universal. Dan musik adalah salah satu jawabannya.
“Apalagi basis penggemar dangdut di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia sangat kuat dan solid. Bahkan boleh dibilang fanatik,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menilai, festival crossborder memiliki efek besar terhadap perekonomian warga lokal. Termasuk juga bagi Sarawak, Malaysia.
"Sarawak dan Kalimantan Barat memiliki akar budaya yang dapat memperkuat ikatan antara Indonesia dan Malaysia dan bisa mendorong lebih banyak kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Melalui Wonderful Indonesia Festival, keragaman budaya tersebut akan dibawa ke panggung internasional," kata Menpar Arief Yahya. (*)