Ikhtiar Milenial di Malang, Beternak dan Bertani Lewat Koperasi
Sejumlah millenial di Malang mendirikan koperasi yang diberi nama Agrimuda Jaya Bersama pada awal 2023. Beranggotakan para peternak dan petani. Bekerjasama dari produksi hingga hasilnya dijual lewat aplikasi.
Mendung menyelimuti Pendopo Kantor Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang sedari pagi. Sinar matahari menjadi redup. Sekitar pukul 10.00 WIB, suasana pendopo sudah ramai. Ada kopi hitam, makanan ringan hingga sejumlah produk peternakan seperti jagung dan sejumlah pakan ternak sintetis.
Di dalam pendopo sudah ada belasan sosok peternak ayam kampung dari Kabupaten Malang. Semua mendengar secara seksama. Pandangan mereka tertuju pada perempuan berjilbab, di sudut depan pendopo, yang tengah berbicara terkait pakan ternak.
“Jagung adalah komponen penting dalam komposisi pakan ternak. Jagung bisa digunakan hingga 60 persen dari komposisi pakan ternak,” ujar Akademisi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Sad Likah, pada Jumat 29 Desember 2023.
Di tengah langit mendung yang semakin tebal, Sad Likah melanjutkan bahwa saat ini Indonesia masih impor komoditas jagung dari luar negeri karena produksi di dalam negeri masih terbatas. Sedangkan fungsi jagung, sangat penting. Bagi pakan ternak juga manusia.
“Jagung ini fungsinya itu disebut 3F. Yaitu food atau makanan bagi manusia, feed pakan bagi ternak dan fuel. Kalau di Amerika itu dibuat bahan bakar biofuel,” katanya.
Ketersediaan komoditas Jagung ini tengah menjadi perhatian. Maka dari itu katanya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah mendorong produktivitas Jagung melalui Program Pajale, akronim dari padi, jagung dan kedelai.
Mandiri Melalui Koperasi
Selepas waktu Zuhur, hujan pun mengguyur pendopo Poncokusumo. Suara air terdengar nyaring saat berbenturan dengan atap pendopo. Dari meja registrasi, anggota Koperasi Agrimuda Jaya Bersama, Zulfikar Ramadani berjalan mengambil tempat duduk di bagian kanan lokasi acara.
Pria berusia 28 tahun ini adalah peternak ayam kampung di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Ada sekitar 500 ekor ayam kampung yang ada di kandangnya. “Saya saat ini membudidaya 500 ekor ayam kampung. Untuk jantan saya jual jadi ayam pedaging. Untuk betina saya jual telurnya,” ujarnya.
Salah satu biaya operasional paling besar dalam budidaya ayam kampung terletak pada ongkos pakan. Jagung sebagai komposisi terbesar penyusun pakan. “Untuk pakan saya biasa mencampur jagung, bekatul serta hijauan seperti rumput,” katanya.
Dalam satu bulan, Zulfikar menghabiskan sebanyak 700 kilogram pakan untuk didistribusikan kepada 500 ekor ayam kampung. Jagung menjadi komposisi terbesar penyusun pakan dibandingkan dengan komoditas lainnya. Porsinya sebesar 50 hingga 60 persen.
“Namun setelah saya bergabung dengan koperasi saya bisa menghemat pakan sebesar Rp500 per kilogramnya. Karena di koperasi kan ada petani jagung juga,” ujarnya.
Zulfikar mulai budidaya ayam kampung sudah tiga tahun. Lalu bergabung dengan koperasi pada awal tahun ini. Jagung dari para petani diserap oleh anggota Koperasi Agrimuda Jaya Bersama.
“Usaha seperti ini tidak bisa berjalan sendiri. Harus kerja sama. Kalau sendiri-sendiri, paling mengandalkan beli pakan dari pabrik. Kalau kerja sama lewat koperasi. Jagung bisa langsung kami ambil dari petani,” katanya.
Mampu menghemat biaya serta menjaga ketersediaan pakan membuat usaha peternakan ayam kampung, Zulfikar terus berjalan dan meraup omzet puluhan juta rupiah per bulannya. “Per bulan saya itu bisa mendapatkan omzet sebesar Rp20 juta lebih. Dari penjualan daging dan telur ayam kampung,” ujarnya.
Ketua Koperasi Agrimuda Jaya Bersama, Fibra Yohano Putra mengatakan bahwa hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 15 anggota petani jagung. “Setidaknya ada 15-an orang dan sampai dengan saat ini stok jagung masih aman,” katanya.
Dalam hal ini koperasi berperan sebagai penghubung kebutuhan jagung dari peternak anggota dengan anggota petani jagung. Margin harga bisa didapatkan lebih murah, karena dijual langsung ke anggota, tanpa melalui perantara tengkulak.
Koperasi dan Teknologi
Koperasi Agrimuda Jaya Bersama berdiri pada awal 2023 atas inisiator dari Fibra Yohano Putra. Pembentukan koperasi ini adalah implementasi dari program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) dari Kementan RI.
“Program YESS ini kami inisiasi melalui sebuah wadah untuk berkumpulnya para petani millenial melalui koperasi Agrimuda Jaya Bersama,” katanya.
Hingga saat ini jumlah anggota Koperasi Agrimuda Jaya Bersama sebanyak 88 orang terdiri dari petani dan peternak yang tersebar di Kabupaten Malang. "Dari angka itu jumlah peternak mendominasi sebanyak 52 orang,” ujarnya.
Setiap anggota dikenakan iuran simpanan pokok sebesar Rp250 ribu saat mendaftar dan iuran wajib Rp10 ribu per bulan. Banyak manfaat yang didapat. Salah satunya adalah bibit ayam kampung berkualitas dari hasil persilangan ayam luar negeri dengan lokal.
“Bibit ayam kampung ini kami beri nama Ken Arok. Keunggulannya masa panen relatif cepat selama 60 hari. Sehingga lebih efisien secara waktu, biaya dan tenaga,” katanya.
Selain itu, melalui Divisi Peternakan Koperasi Agrimuda Jaya Bersama mengembangkan platform marketing online dengan nama Jago Ternak. Seluruh hasil produksi dari para peternak dan petani dijual melalui platform ini.
“Melalui platform Jago Ternak ini kami menjual daging, telur, hingga bibit ayam kampung unggul serta berbagai olahan pangan seperti frozen food,” ujarnya.
Hasil produk seperti telur ayam kampung saja sudah dijual ke berbagai daerah di Indonesia seperti Bayuwangi, Medan hingga Surabaya. Produksi dari peternak mencapai 102 butir telur per pekannya.
“Keunggulannya telur ayam kampung ini semuanya alami. Tidak seperti broiler yang ada unsur kimianya. Jadi lebih sehat telur ayam kampung,” katanya.
Jika ada calon konsumen yang ingin membeli produk dari para peternak tersebut tinggal mengunjungi laman Jagoternak.id, lalu dilanjutkan dengan menghubungi kontak yang tertera pada website. “Untuk penjualan secara akan kami maksimalkan lagi pada 2024, nanti,” ujarnya.
Saat ini platform Jago Ternak masih berupa website sehingga masih belum maksimal dalam penggarapan pasar online. Ke depannya bakal dikembangkan lagi ke dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh melalui Playstore atau ios.
Advertisement