Ike Muti Disomasi Pemprov DKI, Agensi Marantika yang Minta Maaf
Artis Ike Muti disomasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gara-gara unggahannya di media sosial Instagram @ikemuti16. Wanita 47 tahun itu menulis cerita terkait seseorang yang mewakili Pemprov DKI Jakarta untuk menghapus foto dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Permintaan penghapusan itu, menurut Ike Muti, agar dirinya bisa menggarap sebuah proyek webseries yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
"TUHAN MEMANG BAIK disaat pandemi saya masih ada bbrapa tawaran #webseries. Tapi kalau ada tawaran rezeki ke saya dengan meminta saya untuk menghapus foto-foto di sosmed yang ada Bapak Presiden kita kok rasanya nggak profesional banget. Hanya karena project web series tersebut akan bekerja sama dengan klien dari Pemda DKI," demikian penggalan keterangan foto yang diunggah Ike Muti.
Unggahan tersebut viral. Pemprov DKI Jakarta lantas melayangkan somasi kepada Ike Muti atas tuduhan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong, pada Jumat 31 Juli 2020. Ike Muti diberi waktu 2x24 jam untuk membuktikan ucapannya tersebut. Jika dia tidak melaksanakan isi dari somasi tersebut maka pihak Pemprov DKI Jakarta akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
Hingga berita ini diturunkan, Ike Muti belum menyampaikan permintaan maafnya. Akun Instagramnya bahkan di private. Di tengah masalah ini, tiba-tiba muncul agensi bernama Marantika.
Akun yang dimiliki orang bernama Andi Suradi itu mengaku menjadi penyebab kekisruhan yang terjadi antara Ike Muti dengan Pemprov DKI Jakarta. Dia pun meminta maaf ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Yang Terhormat, Bapak Anies Baswedan @aniesbaswedan Ibu Ike Muti (IG : Ikemuti16) dan Pemprov DKI @dkijakarta. Saya, Marantika, sebagai talent agency dengan ini mengklarifikasi permasalahan yang ada antara Pemprov DKI (dalam hal ini yang terhormat Bapak Anies) dan mbak Ike," demikian bunyi klarifikasi agensi bernama Marantika Agency, diunggah di IG Story akun Instagram @marantika_agency.
Klarifikasi ini dibuat atas nama Marantika di Jakarta, tertanggal 31 Juli 2020. Marantika menjelaskan isu ini berkembang karena kesalahan dirinya sendiri. "Saya ingin menyampaikan kronologi, mengapa masalah ini bisa terjadi yang sebenarnya murni kesalahan saya," kata Marantika.
Awal kejadiannya, Marantika dihubungi sekelompok seniman muda yang hendak membuat film pendek berdurasi 20 menit. Film pendek ini bercerita tentang pasangan kekasih yang bermasalah dalam percintaan mereka. Lokasi film pendek mengambil tempat di Jakarta. Marantika berasumsi bahwa film ini merupakan bikinan Pemprov DKI.
"Saya beranggapan bahwa film ini dibuat oleh Pemprov DKI karena berlokasi di Jakarta ini," kata Marantika.
Untuk menggarap proyek ini, Marantika kemudian mencari talenta untuk menjadi artis di film tersebut. Ike Muti masuk radar. Namun melalui proses pertimbangan, Ike Muti tidak terpilih untuk ikut berperan dalam film itu.
"Hasil dari seleksi foto oleh komunitas ini, memutuskan yang terpilih adalah talent lain dikarenakan adanya kesamaan antara wajah ibu dan anak di mana peran ini ada dalam film pendek tersebut," kata Marantika.
Marantika menuturkan, Ike Muti tidak salah mengunggah masalah itu ke media sosial karena sebenarnya dia memperoleh informasi yang salah dari pihaknya.
"Sekali lagi saya meminta maaf dan berdoa agar film pendek ini akan dibuat nantinya dan tetap dapat terlaksanakan agar komunitas seniman dapat berkreasi di tengah wabah ini," tutup Marantika.