Ikatan Gus Indonesia Desak Presiden Copot Menteri Agama
Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menuntaskan kasus dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama yang menyeret Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi).
Dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kemenag, kata Gus Fahrur, sebenarnya bukanlah rahasia umum. “Ini tinggal membuktikan saja, jika terbukti atau ada indikasi awal pengaturan jual beli jabatan, maka KPK harus menuntaskannya,” kata Gus Fahrur, Sabtu, 16 Maret 2019.
Gus Fahrur mengatakan, kalangan pesantren sebenarnya sudah sering menyuarakannya dan mengingatkan adanya jual beli jabatan ini. Namun Kementerian Agama seolah acuh dan tidak pernah menggubris.
Karenanya dalam kasus ini, selain mendesak KPK mengusut, IGGI juga minta Presiden segera mencopot dan mengganti jabatan Menteri Agama.
“Banyak kiai sejak lama menginginkan menteri agama diganti. Bahkan saya pernah mendengar langsung beberapa kiai mengeluhkan kinerja menteri agama yang kurang peduli terhadap pesantren salaf,” kata pengasuh Pesantren An Nur 1, Bululawang, Malang ini.
Selain banyaknya dugaan penyelewengan, para kiai di Jawa Timur merasa tidak memiliki Menteri Agama. Hampir setiap undangan acara, Menteri Agama sangat jarang hadir. Padahal acara yang dimaksud Gus Fahrur adalah acara yang digelar pesantren-pesantren besar dengan jumlah santri lebih dari lima ribu orang.
Gus Fahrur yang juga pengurus wilayah NU Jawa Timur ini mengatakan, selain kiai, PWNU juga merasa berjarak dengan Menteri Agama. “Aspirasi kiai-kiai dan PWNU tentang jabatan Kakanwil tidak digubris, padahal sudah disampaikan secara lisan dan tulisan,” ujarnya.
Karenanya, para kiai menginginkan menteri agama yang berasal dari pesantren tradisional atau salafiyah, agar mengerti kebutuhan mayoritas pesantren khas Indonesia yang banyak berusia ratusan tahun sebelum Indonesia merdeka.
“Jadi Menteri Agama sebaiknya bukan pengurus partai tapi dari unsur ormas Islam terbesar di Indonesia,” kata Gus Fahrur.
Sekadar diketahui, KPK pada Jumat, 15 Maret 2019 melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) beberapa orang diantaranya Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi); Kepala Kanwil Kemenag Jatim serta Kepala Kemenag Gresik.
Dalam perkara ini, KPK juga menyegel ruang Menteri dan Sekjen Kementerian Agama. (man)