Ikan Tak Cuma Jadi Peliharaan, Ada yang Dipakai Terapi Kesehatan
Ikan memang banyak dijadikan hiasan akuarium. Tetapi, ada pula jenis ikan tertentu yang dijadikan sebagai media terapi kesehatan. Terapi ikan atau yang populer dengan spa ikan, mulai dikenal sejak awal tahun 2011. Terapi ini dilakukan dengan cara mencelupkan kaki ke dalam bak berisi ikan-ikan kecil yang disebut Garra Rufa atau 'ikan dokter'.
Beberapa jenis ikan yang bisa digunakan untuk terapi adalah ikan Garra Rufa Turcica, ikan Garra Merah, ikan Garra Panda, dan ikan Nilem Mangut. Ikan inilah yang nantinya akan menggerogoti kulit-kulit mati pada kaki dan membuat kulit baru.
Garra rufa berasal dari Turki dan beberapa negara Timur Tengah termasuk Suriah, Iran, dan Irak. Legenda mengatakan bahwa orang Turki telah menggunakan Garra rufa untuk pengelupasan kulit setidaknya selama 400 tahun.
Ikan ini digunakan sebagai pengobatan medis untuk mengobati berbagai penyakit kulit seperti psoriasis. Biasanya terapi ikan bisa dijumpai di mall atau spa yang memang menyediakan jasa untuk melakukan relaksasi. Penasaran bukan manfaat dari terapi ikan ini? Berikut ulasannya.
Terapi Ikan Sudah Dikenal di Negara Luar
Terapi ikan atau iktioterapi yang berasal dari nama Yunani untuk ikan atau Ichthys. Sejarah pengobatan semacam itu dalam pengobatan tradisional jarang terdokumentasi. Bentuk iktioterapi paling merebak yang diketahui dipakai dalam pengobatan kondisi kulit dan melibatkan garra rufa, yang umumnya disebut Doctor Fish atau Nibble Fish.
Dalam sebuah penelitian dalam jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, juga menggambarkan keefektifan terapi ikan dalam pengobatan psoriasis yang dilakukan secara terkontrol di sebuah universitas kedokteran di Australia.
Namun, terapi ikan baru dikenal dan populer di masyarakat pada pertengahan tahun 2000-an, saat diperkenalkan oleh seorang pemilik resor di Turki, Jepang, dan Kroasia. Terapi ikan di Amerika pertama dibuka pada 2008, dan pada 2010 terapi tersebut terkenal di Inggris.
Kemudian pada awal 2011, terapi ikan mulai dikenal di Turki dengan menggunakan ikan garra rufa yang berasal dari Turki dan beberapa negara Timur Tengah termasuk Suriah, Iran, dan Irak. Legenda mengatakan bahwa orang Turki telah menggunakan Garra rufa untuk pengelupasan kulit setidaknya selama 400 tahun.
Jenis Ikan untuk Terapi
1. Ikan Garra Rufa
Ikan garra rufa adalah jenis-jenis ikan terapi yang berasal dari family Cyprinidae. Biasanya jenis-jenis ikan terapi ini ditemukan di wilayah Timur Tengah, seperti sungai-sungai di wilayah Turki dan Syria. Kemudian habitatnya menyebar ke negara Eropa hingga Asia seperti Indonesia.
Jenis-jenis ikan terapi yang garra rupa mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, nama ilmiah jenis-jenis ikan terapi tersebut adalah Garra rufa. Ikan garra rufa memiliki perilaku suka mengerumuni kaki manusia saat dicelupkan ke dalam kolam. Inilah mengapa ikan garra rufa dijuluki jenis-jenis ikan terapi untuk kepentingan SPA, selain pemakan tumbuhan, jenis ikan terapi ini gemar memakan lapisan kulit ari yang mati pada permukaan kaki.
Garra rufa merupakan jenis-jenis ikan terapi yang memiliki beberapa kerabat, satu Genus Garra dengan distribusinya di negara lain, yakni di dua negara Asia, namanya adalah Garra taeniata Smith 1931 dengan distribusi di alam adalah Thailand, dan Garra borneensis dengan distribusi di alam wilayah Borneo, Kalimantan.
2. Ikan Garra Merah
Ikan garra merah masih spesies dengan ikan garra rufa yang masih keluarga dengan Cyprinidae. Garra merah banyak ditemukan di perairan air tawar, seperti sungai, kolam, danau, atau anak sungai.
Pada awal abad 21 ikan ini banyak diambil untuk digunakan sebagai ikan perawatan spa. Cara kerjanya dengan memakan lapisan kulit mati pasien atau jaringan kulit ari. Pengobatan seperti ini dipercaya dapat meringankan peradangan pada kulit pasien.
3. Ikan Garra Panda
Dinamakan panda karena warna mereka yang hitam putih seperti panda. corak hitam putihnya berselang seling di sekujur tubuhnya. Nama ilmiah dari garra panda ialah Garra flavatra. Mereka merupakan ikan yang menarik dan aktif. Banyak ditemukan di sungai-sungai beraliran deras.
Ukuran maksimum mereka sekitar 9 cm. spesies ini tidak hanya dijadikan sebagai ikan terapi, tapi juga ikan hias akuarium, jika ingin memelihara garra panda pastikan untuk menyiapkan akuarium berukuran 80 liter dengan parameter airnya pH netral, airnya tenang, bertemperatur 22 – 27˚C dengan peralatan oksigen.
Sebenarnya spesies ikan garra panda ini lebih umum dijadikan sebagai ikan hias akuarium daripada ikan terapi. Saat tidak ada ikan sapu-sapu garra ini bisa menggantikan keberadaan mereka di akuarium. Mereka adalah jenis panda yang berasal dari Rakhine di barat Myanmar. Semua jenis garra memiliki bibir bawah yang berbentuk mirip cakram, termasuk juga garra panda. bentuknya sesui dengan kebiasaan mereka makan, yaitu menyedot seperti penyedot debu.
4. Ikan Nilem Mangut
Ikan nilem (Osteochilus vittatus), nilem mangut, atau melem adalah jenis-jenis ikan terapi air tawar yang termasuk dalam suku Cyprinidae. Ikan nilem merupakan jenis-jenis ikan terapi herbivora yang tersebar di Tonkin, Siam, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Kalau dahulu hanya dikonsumsi, kini populer sebagai jenis-jenis ikan terapi.
Ikan nilem masih memiliki perilaku sama dengan garra rufa, yakni suka mengerumuni kaki manusia saat dicelupkan ke dalam kolam yang gemar memakan lapisan kulit ari yang mati pada permukaan kaki. Ikan nilem pun populer untuk budidaya karena potensi reproduksinya cukup tinggi. Seekor ikan nilem bisa menghasilkan telur ikan sebanyak 80.000-110.000 butir per kilogram bobot induk.
Manfaat Melakukan Terapi Ikan
1. Mengangkat sel kotor dari kulit
Terapi ikan terbukti mampu mengangkat sel-sel kulit kotor yang mati pada bagian kaki. Ini akan membuat kulit telapak kaki menjadi lebih lembut dan halus karena ikan garra rufa yang menggigit akan mengambil kulit yang mati.
2. Menyembuhkan penyakit kulit
Berbagai penyakit kulit bisa sembuh dengan terapi ikan. Misalkan penyakit dermatitis atopik dan psoriasis. Penyakit psoriasis yakni masalah kulit yang bersisik dengan tekstur warna merah dan tebal.
Jadi terapi ikan ini membantu menjaga kesehatan kulit bukan tanpa data dan fakta. Berbagai penelitian membuktikan bahwa terapi ini mampu mengatasi segala macam penyakit kulit. Ikan akan memakan sel-sel kulit mati yang bersisik.
3. Memperlancar sirkulasi darah
Darah manusia memiliki peran penting dalam menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Tersumbatnya aliran darah bisa mengakibatkan munculnya berbagai penyakit, jadi dengan terapi ikan dapat membuat sirkulasi darah menjadi lancar.
Gigitan ikan pada kaki tidak menyakitkan, namun hanya membuat geli. Karena ikan ini tak mempunyai gigi, pijatan ringan dari mulut ikan akan membuat pembuluh darah lebih lancar saat mendistribusikan darah ke semua organ tubuh.
4. Menghaluskan kulit
Terapi ikan juga mampu menghaluskan kulit secara efektif, sebab ikan garra rufa akan menggigit kaki pada bagian sel-sel kulit mati. Terapi ini cocok untuk Anda yang memiliki kulit kaki kasar dan ingin menjadi halus.
Dengan cara terapi tersebut kulit pada bagian kaki akan menjadi lebih halus. Segala bentuk bekas luka pada telapak kaki akan terangkat dan kemudian berganti kulit baru yang lebih mulus dan bersih.
5. Menghilangkan stres
Manfaat terapi ikan juga baik untuk meredakan dan mengatasi stres. Apalagi jaman yang serba sibuk membuat orang mudah mengalami stres. Beban pekerjaan yang banyak menjadi pemicu pikiran menjadi berat dan kemudian menyebabkan stres.
Stres ada dua macam, yakni stres ringan dan berat, jika mengalami stres hingga berlarut-larut yang bisa mengakibatkan depresi. Terapi ikan bisa menjadi solusi untuk menghilangkan stres. Hanya dengan memasukkan kaki dalam kolam rasakan sensasi rileksnya.
6. Menghilangkan bakteri
Kaki merupakan area tubuh yang juga menjadi sarang bakteri. Bakteri-bakteri ini lantas menjadi penyebab sejumlah masalah kesehatan, termasuk bau kaki dan gatal pada kaki, selain menggigiti sel kulit mati, ikan garra rufa juga ternyata memakan bakteri-bakteri yang ada pada kaki tersebut.
7. Merilekskan tubuh
Selain mengatasi stres, manfaat terapi ikan lainnya yang masih berkaitan yakni untuk memberikan perasaan rilek. Rutinitas sehari-hari tentunya akan membuat tubuh terasa lelah dan tak jarang diiringi dengan rasa nyeri pada otot. Jadi dengan melakukan terapi ikan maka bisa menjadi solusi yang tepat untuk melepas penat dan lelah setelah beraktivitas pada hari-hari kerja.
8. Mengatasi gatal-gatal
Kaki yang terasa gatal tentu saja membuat tidak nyaman, salah satu alternatif pengobatan yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan terapi ikan. Manfaat terapi ikan ini untuk mengatasi gatal yang juga diiringi dengan khasiat terapi ikan lainnya, yakni menghaluskan kulit kaki, pun menghilangkan bitnik-bintik kehitaman pada kaki.
9. Mencegah panu
Selain gatal-gatal, kaki juga rentan mengalami masalah kulit lainnya seperti panu, kudis, hingga munculnya kutil. Gigitan ‘ikan dokter’ disinyalir mampu menghambat pertumbuhan jamur (fungi) yang menjadi penyebab panu, kutil, dan masalah kulit lainnya yang diakibatkan oleh jamur. Untuk memperoleh manfaat ikan terapi yang satu ini secara maksimal, lakukan terapi ikan setidaknya satu kali dalam seminggu.
Efek Samping Melakukan Terapi Ikan
Meski memiliki banyak manfaat, melakukan terapi ikan juga dapat menimbulkan efek samping, di antaranya:
1. Luka atau lecet
Meskipun ikan garra rufa tidak bergigi, laporan penelitian Emerging Infectious Diseases dari CDC menunjukkan bahwa mereka dapat merusak kulit jika menggigit terlalu lama di satu tempat.
Hal ini bisa menyebabkan kulit kaki luka dan lecet lalu berdarah. Darah yang terkontaminasi ini dapat menularkan penyakit dari satu konsumen ke konsumen lainnya. Infeksi bakteri juga mungkin terjadi, terutama jika memiliki riwayat eksim, psoriasis, atau kulit rusak.
2. Tertular virus mematikan melalui darah
Virus seperti HIV dan hepatitis yang terbawa dalam darah secara teori dapat ditularkan melalui air. Apabila seseorang dengan luka atau lecet menggunakan tangki yang berisi jejak darah dari orang yang terinfeksi dengan luka maka orang berikutnya akan tertular penyakit tersebut.
Meskipun mungkin secara ilmiah, hanya ada sedikit kasus infeksi yang terbukti akibat pedikur ikan, namun, Britain’s Health Protection Agency merekomendasikan bahwa orang dengan kondisi termasuk diabetes, virus yang ditularkan melalui darah, sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau dermatitis (pada kaki atau tungkai) harus menghindari spa ikan.
3. Tidak higienis
Kebersihan adalah kunci utama untuk melakukan terapi ikan, jadi sebaiknya sebelum melakukan terapi ikan jagalah kebersihan terlebih dahulu. Pada 2018, media internasional meliput kisah seorang wanita yang kuku kakinya berhenti tumbuh setelah tertular onikomikosis di spa ikan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa pedikur ikan tidak dapat dianggap sepenuhnya higienis karena meskipun sebagian besar prosedur tata rias menuntut alat-alat sanitasi atau dibuang setelah digunakan, hal ini jelas tidak mungkin dilakukan jika alat tersebut adalah ikan hidup. Akibatnya, pedikur ikan telah dilarang di setidaknya 10 negara bagian AS.
4. Infeksi Bakteri
Bakteri tertentu diidentifikasi memiliki risiko infeksi yang lebih besar pada terapi ikan. Misalnya, Staphylococcus aureus dapat menginfeksi kulit orang lain apabila si penderita memiliki riwayat penyakit eksim atau psoriasis. Selain itu, bakteri Mycobacterium marinum, yang ada dalam kolam ikan dan kolam renang tanpa klorin, dapat menyebabkan bisul mengenai kulit yang luka.
5. Infeksi Jamur
Jamur diketahui bertahan hidup di permukaan benda mati untuk waktu yang lama dan oleh karena itu, dapat ditularkan oleh klien yang terinfeksi karena berjalan tanpa alas kaki.
Advertisement