Ijtima Ulama MUI akan Bahas Pinjol Hingga Penodaan Agama
Komisi Fatwa MUI menggelar Ijtima Ulama yang dihadiri oleh ketua Komisi Fatwa MUI seluruh Indonesia. Ijtima Ulama ketujuh ini bertajuk “Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Bangsa” digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada 9-11 November 2021.
Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar mengatakan, MUI yang menjadi majelisnya para ulama mempunyai tugas memberikan solusi bagi anak bangsa dalam segala tatanan dan aspek kehidupan.
Di dunia ini tidak ada yang tidak berhubungan dengan syariah. Keberadaan ulama di berbagai sektor kehidupan adalah untuk memberikan solusi. “Hampir seluruh hidup para ulama adalah berupaya memberikan solusi di samping kemudahan-kemudahan Islam disyariatkan agama yang mudah, agama yang penuh cinta kasih", ujar Kiai Miftah di depan para peserta.
Agenda Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia antara lain akan bahas pinjaman online Pinjol hingga Kriteria Penodaan Agama. Ijtima Ulama yang digelar setiap 3 tahun sekali ini untuk melaksanakan tugas mulia, memberikan solusi dalam segala hal.
Ia mengingatkan bahwa tugas yang diemban ulama sangatlah mulia, sekaligus mengkhawatirkan. Sebab, keselamatan dunia akhirat umat ada di tangan para ulama.
“Kalaulah betul apa yang mereka lakukan tentu imbalan yang setimpal. Tapi sebaliknya kalau ada tujuan-tujuan di balik itu sangat mengkhawatirkan. Makom fatwa atau ifta, yang nantinya banyak hal-hal yang dibahas, ini hampir sejajar dengan ijtihad, hanya ada perbedaan-perbedaan antara umum dan khusus,” ujarnya.
Kiai asal Jawa Timur itu menambahkan, posisi fatwa memang tidak mengikat. Tetapi, kata kalau fatwa ini sudah disepakati oleh para pimpinan dan pemegang makom yang mulianya menjadi sebuah kewajiban.
“Wajibnya bukan dari fatwa itu sendiri, karena fatwa tidak iljam bagi syairnya, tapi fatwa akan menjadi ketentuan yang mengikat dari segi amrun kharij (kesepakatan-kesepakatan yang telah didapatkan)," ujarnya.
Untuk itu, Kiai Mif berharap, makom yang sangat mulia ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh para ulama yang telah mempersiapkan dan menyanggupkan dirinya untuk menjalankan tanggung jawabnya.
“Semoga pelaksanaan Ijtima Ulama, kumpulnya para ulama memberikan solusi. Hasil fatwa yang dihasilkan adalah fatwa yang jamai, ini akan lebih kuat dan kokoh. Semoga Allah memberikan kelancaran, kesabaran untuk membahasnya. Karena sedang ditunggu oleh Umat dan Bangsa,” kata Ketua Umum MUI.
Ijtima Ulama ke tujuh ini dibuka Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin secara Daring dari rumah dinasnya di kawasan Menteng Jakarta Pusat.
Wapres berpesan kepada seluruh ulama yang hadir agar terus berkontribusi dan bersama-sama pemerintah menyukseskan program-program nasional yang telah disusun untuk kemaslahatan umat. "Saya ingin mengajak para ulama agar berperan lebih besar bersama Pemerintah dalam menyukseskan berbagai agenda nasional untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” katanya.