Iim Fahima, Wakil Anak Muda Indonesia di Forum Ekonomi Dunia
Iim Fahima tengah menghadiri 'Young World Changer' di World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia), yang berlangsung pada 22-25 Januari 2019 di Davos, Swiss. Pendiri komunitas Queenrides ini memaparkan pandangan 'maskulin' tentang bagaimana dunia otomotif meraih kepercayaan masyarakat.
"Saya bicara dari sisi safety (keselamatan) bagaimana membangun kepercayaan publik ketika trend ke depan, dimana dunia lebih bersahabat pada otomotif. Otomotif diharapkan mengurangi bensin, jalurnya lebih cepat, mengurangi kecelakaan dll," ujar Iim dalam siaran persnya.
Iim juga sudah memprediksi adanya tantangan dari sisi keamanan bisa masuk ke negara-negara yang masih berkembang. "Artinya di negara-negara berkembang kan infrastrukturnya masih belum tertata dengan baik. Nah itu hal-hal yangsaya sampaikan di WEF bersama para pakar otomotif dunia,” kata dia.
Selain Iim, ada delapan sosok lain dari berbagai negara yang terpilih sebagai 'Anak Muda Pengubah Dunia', yakni Daniella Ballou-Aares dan Hicham Sabir dari Amerika Serikat, Ernest Darkob dari Afrika Selatan, Mohammed Hassan Mohamud dan Kennedy Odede dari Kenya, Toby Norman dari Inggris, Debbie Aung Din Taylor dari Myanmar, dan Alexandra Winkler Osorio dari Vanezuela.
Lebih dari 3.000 pemimpin dari seluruh penjuru dunia mengikuti pertemuan tahunan ini. Iim pun berada dalam satu forum bersama dengan Michelle Avary (Project Head, Autonomous and Urban Mobility), Jean Todt (President, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) dari Prancis), Andreas Renschler (Member of the Board of Management, Volkswagen, dari Jerman), Raphael Gindrat (Co-Founder, Chief Executive Officer, Bestmile dari Swiss), Cynthia Breazeal (Associate Professor, Media Arts and Sciences, Massachusetts Institute of Technology (MIT) dari AS) dan Tim Brown (Chief Executive Officer, IDEO, juga dari AS). (yas)