Ihwal Reuni Akbar 212, Begini Pesan Khusus Habib Umar bin Hafiz
Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz dari Majelis Al-Muwasholah Bain Ulama Al-Muslimin, Yaman berpesan terhadap akan digelarnya Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu 2 Desember 2018.
Hal-hal yang bersifat kedengkian hendaknya dihentikan. Karena itu, Habib Umar membaca kemungkinan hujat-menghujat terjadi, sehingga pihaknya mengimbau para santri dan umat Islam agar menghindari hal itu.
Berikut penuturan Habib Umar al-Hafiz:
“Berkenaan negeri ini, saya harap selalu damai. Jaga persaudaraan, nikmat persatuan ini harus dijaga. Stop dan cukup kedengkian".
“Hendaknya tidak tergesa-gesa terhadap apa yang tampak dari kejadian-kejadian secara dhahir saja. Tujuannya agar tidak terjerumus kedalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi hal tersebut atas orang dan bangsa lain,” kata Habib Umar al-Hafiz.
Habib Umar mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap aksi umat Islam itu, dalam pesannya pada segenap alumni Yaman di Indonesia, yang juga diterima ngopibareng.id, Sabtu 1 Desember 2018.
Habib Umar mengimbau umat Islam di Indonesia untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dalam memandang segala sesuatu.
“Hendaknya tidak tergesa-gesa terhadap apa yang tampak dari kejadian-kejadian secara dhahir saja. Tujuannya agar tidak terjerumus kedalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi hal tersebut atas orang dan bangsa lain,” kata dia.
Menurut dia, gerakan dan pemberontakan yang mengatasnamakan agama, lanjut Habib Umar, akan mengakibatkan kehancuran umat dan juga merusak persatuan umat dan kesatuannya.
“Bahkan berakibat pada sedikit maupun banyak hancurnya tradisi-tradisi umat, menghancurkan kesejahteraannya, kekuatannya, terjadinya pertumpahan darah, rusaknya kehormatan, hilangnya harta benda, dan kerusakan-kerusakan yang sangat besar sebagaimana sudah terlihat dan begitu nyata di hadapan kita,” jelas ulama besar dari Kota Tarim, Hadramaut, Yaman itu. (adi)
Advertisement