Ihwal Beasiswa ke Luar Negeri Pas-pasan, Ini Kenangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalukan kunjungan kerja ke Australia. Ia menyempatkan diri untuk berdialog dengan mahasiswa penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Canberra, di sela-sela kunjungan resminya itu.
Dalam catatannya, Ani – demikian ia akrab disapa –mengungkapkan berbagai pernyataannya kepada para mahasiswa yang dibiayai oleh negara itu.
“Setelah memberi kuliah umum di Australia National University, saya bersama Duta Besar RI untuk Australia Kristiarto Legowo dan Plh Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rionald Silaban, bertemu dan berdialog dengan mahasiswa penerima beasiswa LPDP.
“Kepada para mahasiswa; saya menyampaikan bahwa mereka adalah sebagian kecil masyarakat yang mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah melalui beasiswa yang dibiayai negara. Kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua orang Indonesia. Anda melanjutkan sekolah dibayar oleh uang rakyat dan mendapatkan beasiswa yang lebih dari cukup,” tulis Sri Mulyani, dikutip ngopibareng.id dari akun Facebook pribadinya, Selasa 6 November 2018.
“Kepada para mahasiswa; saya menyampaikan bahwa mereka adalah sebagian kecil masyarakat yang mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah melalui beasiswa yang dibiayai negara. Kesempatan yang tidak dimiliki oleh semua orang Indonesia. Anda melanjutkan sekolah dibayar oleh uang rakyat dan mendapatkan beasiswa yang lebih dari cukup".
“Beasiswa tersebut kalau dibandingkan dengan beasiswa yang saya terima waktu saya kuliah di Amerika dulu, sangat lebih dari cukup. Beasiswa yang saya terima dahulu sangatlah sedikit, bahkan untuk kehidupan sehari-hari saja belum cukup. Saat itu saya masuk dalam dalam jaring pengaman sosial di Amerika.
”Anda harapan bangsa Indonesia yang ingin memiliki kualitas manusianya menjadi lebih baik. Beasiswa ini tidak untuk hanya kepentingan anda pribadi, tapi untuk bangsa Indonesia. Anda dititipkan harapan oleh bangsa Indonesia, yang menginvestasikan uang pajaknya untuk membayar beasiswa anda.
“Tujuan anda kuliah dan tujuan bangsa Indonesia harusnya sejalan dan satu arah. Saya akan sangat sedih apabila anda selesai kuliah namun tidak ingin memperjuangkan Indonesia sebagai suatu negara. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harusnya anda bela dan pertahankan,” tulis Sri Mulyani, menteri paling popular di dunia dari Indonesia.
“Anda adalah pemegang estafet kelangsungan bangsa ini dan harus berada dalam barisan paling depan dalam membela NKRI,” tuturnya, dari catatan yang ditulisnya di Canberra, 5 November 2018.
Pengalaman Pertama
Sebelumnya, Indrawati mengenang masa-masa kala dirinya pertama kali menjadi Menteri Keuangan. Hal itu diungkap saat mengunjungi resepsi dengan pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Australia di Canberra, Minggu 4 November 2018.
Melalui akun instagramnya Sri Mulyani bercerita bagaimana dirinya mengajak beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Australia mengenai pengelolaan keuangan negara yang baik dan transparan.
"Untuk dapat melaksanakan UU Keuangan Negara yang saat itu baru selesai diundangkan, saya mengajak beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Australia untuk belajar bagaimana mengelola keuangan negara dengan baik dan transparan," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, kala mengunjungi Australia saat itu, dirinya mempelajari tata kelola keuangan negara dari sisi proses bisnis an organisasi agar dapat sesuai dengan standar yang berlaku di dunia.
Selain itu, mantan Direktur Pelaksanan Bank Dunia ini juga mengatakan pentingnya belajar dari negara yang sudah lebih maju dan berpengalaman.
"Saya tidak malu untuk belajar dari negara lain yang sudah maju. Kita bisa belajar banyak dari negara lain yang sudah berpengalaman. Saat itu saya banyak bertanya pada Menteri Keuangan Australia Peter Costello," lanjut dia.
Hal lain yang juga dia sampaikan adalah mengenai pentingnya menjaga hubungan baik berlandaskan kepercayaan dengan negara tetangga. Sebab, menjaga hubungan dengan negara dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara.
"Kita tidak bisa memilih negara mana yang menjadi tetangga kita, tapi kita bisa memilih untuk saling meningkatkan hubungan dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi kedua negara," kata Sri Mulyani Indrawati. (adi)
"Untuk dapat melaksanakan UU Keuangan Negara yang saat itu baru selesai diundangkan, saya mengajak beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Australia untuk belajar bagaimana mengelola keuangan negara dengan baik dan transparan," kata Sri Mulyani Indrawati.