5.000 Ton Gula dari Pabrik Glenmore Dibeli Penimbun?
Manajemen Industri Gula Glenmore (IGG), Kecamatan Glenmore, Banyuwangi mengaku sudah tidak memiliki stok gula pasir sejak akhir Januari 2020 lalu. Gula yang ada di gudang IGG seluruhnya sudah dibeli masyarakat.
"Sudah sejak Januari itu sudah kosong di gudang kami. Semua sudah diambil oleh pembeli itu," jelas Bagian Pemasaran IGG Dwi Aryanto, Jumat, 13 Maret 2020.
Dwi Aryanto menyatakan, ada anjuran dari Dinas Koperasi maupun Dinas Perdagangan Kabupaten Banyuwangi untuk segera mengeluarkan stok gula. Pertimbangannya harga eceran gula pasir di pasar cukup tinggi. IGG-pun segera meminta pembeli yang ada untuk segera mengambil gula-gula tersebut.
"Sehingga mulai Januari kami sudah memerintahkan kepada semua pembeli segera mengambil segera mengalokasikan kepada masyarakat," tegasnya.
Dia menyebut, IGG hanya membatasi pembelian minimal yakni sebanyak satu zak atau 50 kilogram. Namun untuk pembelian maksimal tidak dibatasi. Sehingga pembelian sebanyak apapun dianggap wajar. Menurutnya jumlah pembelian itu masing-masing pembeli disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing.
Dwi Aryanto tidak membantah ada pembeli yang membeli gula pasir dengan jumlah di luar kebiasaannya. Pembeli yang semula membeli 10 zak, beli lagi langsung 1 ton dan naik terus. Tahun sebelumnya beli 10 ton sekarang beli 15 ton. Bahkan menurutnya ada yang membeli 5.000 ton dalam sekali pembelian.
"Itu wajar saja. Karena kami tidak membatasi itu. Mau beli berapapun asalkan harganya sesuai dengan ketentuan dan pembayarannya 100 persen diawal kami layani," tegasnya.
Dia menyebut, selain pembeli yang meningkatkan pembeliannya, tidak sedikit juga yang jumlah pembeliannya menurun. Tidak sedikit juga pembeli baru yang datang dari masyarakat sekitar.
"IGG tidak sampai mengetahui untuk apa, bagaimana programnya pembeli, kami tidak tahu. Yang jelas pembeli kami juga kebanyakan pedagang," tegasnya.