IGD RSUD Dr. Soetomo Tambah Bed dan Kamar Operasi Jelang Nataru
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Soetomo Surabaya menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2020. Mempersiapkan tambahan tempat tidur (bed) yang semula berjumlah tujuh menjadi 13 untuk tindakan resusitasi dan dua kamar operasi.
IGB. Adria Hariastawa dr.,Sp.B,Sp.BA, Kepala IGD RSUD Dr.Soetomo menyampaikan, angka kejadian resusitasi (tindakan pertama pada orang yang mengalami henti napas) di tahun lalu adalah angka kejadian paling banyak.
"Gangguan napas, pernapasan dan sirkulasi merupakan gangguan yang memerlukan tindakan resusitasi," ujar Adria ditemui di ruang sidang 1 RSUD Dr.Soetomo.
Selain gangguanâgangguan di atas, menurut Adria penyakit-penyakit seperti diabetes, jantung dan paru-paru juga perlu diwaspadai lonjakannya.
"Tahun kemarin penyakit diabetes, paru dan lainnya juga banyak yang dibawa ke sini. Hal ini terjadi lantaran mereka mungkin lupa menjaga pola makan atau lupa minum obat saat liburan," ungkap Adria.
Selain menambah bed untuk tindakan resusitasi. Penambahan dokter jaga spesialis juga diberlakukan mulai tahun ini. Kata Adria, adapun empat dokter spelialis yang berjaga adalah dokter spesialis bedah, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, dan spesialis kandungan.
Tambahnya, untuk kasus kecelakaan juga akan disiagkan tenaga medis juga obat-obatan yang cukup selama libur Natal dan Tahun Baru 2020.
"Untuk kasus kecelakaan, melihat data tahun lalu tidak terlalu banyak terjadi. Sebenarnya tren kecelakaan ini sudah mulai menurun di tahun 2018 dibandingkan sebelumnya. Tahun lalu pasien kecelakaan karena petasan yang dilarikan ke Soetomo ada satu, kalau kecelakaan lalu lintas malah nol. Semoga tahun ini bisa lebih baik," jelasnya.
Menurut Adria, berdasarkan data tahun lalu terjadi peningkatan 15 sampai 20 persen pasien yang datang ke IGD dari 200 kunjungan pasien per harinya.
Sementara ditemui di tempat yang sama, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Dr. Anang Endaryanto, dr., Sp.A (K) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mengantisipasi kecelakaan yang sering terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Seperti terkena ledakan petasan, kecelakaan lalu lintas dan keracunan miras. Terutama untuk miras. Karena terlambat sedikit penanganannya, nyawa pasien bisa tidak tertolong." imbau Anang.
Advertisement